Penjual Sayur Keliling di Seberang Tol itu Terbantu Program Jalin Matra
Pasuruan - Diantara hamparan ladang jagung dan tebu di tepi pembangunan proyek jalan tol, tepatnya di Dusun Tegalan Desa Sebalong Kecamatan Nguling, Pasuruan, sebuah rumah kecil berdiri. Sendiri, tanpa ada tetangga kanan dan kiri. Di rumah itu Mbok Ayu (60th) sapaan akrab warga setempat untuk Ibu Sema’ayu hidup seorang diri, suaminya telah lama meninggal dan ia tidak dikaruniai buah hati. Kesepian yang mendera tidak menghalang Mbok Ayu untuk mengais pundi-pundi rejeki tiap hari. Berjualan sayur keliling dengan menggunakan nampan yang diangkat di atas kepala mungkin sudah jarang kita jumpai, namun hanya dengan cara itulah Mbok Ayu memperoleh penghasilan untuk mencukupi kebutuhannya. Berkeliling dari satu desa ke desa lain tanpa mengenal lelah. Memulai aktivitas sejak dikumandangkannya Adzan Subuh sampai matahari tepat di atas kepala. Ia berbelanja kebutuhan dagangan sayur ke pasar, kemudian dijajakannya ke desa-desa. Rupiah demi rupiah dikumpulkannya, namun sebulan tiada sampai memperoleh Rp 800.000. “Jumlah uang segitu belum diambil untuk modal belanjanya,” kata Mbok Ayu. Namun berdagang dengan cara seperti itu telaten ia lakukan. Demi memenuhi kebutuhan hidupnya, dan tidak sampai bergantung ke orang lain. “ Saya hanya bisa bersyukur, yang penting cukup bisa buat makan,” ujarnya. Namun kini di usia yang tidak lagi muda membuat fisik Mbok Ayu mudah lelah. Tetapi niat dan tekad yang bulat tidak sedikitpun menyurutkan semangatnya. Melalui Pogram Jalin Matra Penanggulangan Feminisme Kemiskinan (PFK) dari Pemprov Jawa Timur, kesulitan Mbok Ayu diharapkan terbantu. Bantuan Jalin Matra itu diharapkan bisa menambah dagangan atau kebutuhan lainnya. Bahkan mungkin bantuan ini bisa digunakan untuk keperluan berdagang tanpa harus keliling, yakni membuka lapak sayur, mengingat fisiknya yang mulai lemah. “Saya berterimakasih dan bersyukur, semoga bantuan ini bisa membantu saya memenuhi kebutuhan berdagang atau keperluan lainnya,” tuturnya.(jun/red)
|