Kerupuk Lempeng Siyam Dikembangkan Jalin Matra

Trenggalek - Desa Sumberejo adalah salahsatu desa yang masuk Kecamatan Durenan Kabupaten Trenggalek yang terletak di kaki gunung, sehingga banyak warganya yang menanam ketela. Produksi ketela yang cukup melimpah sebagian besar diolah menjadi tepung kasava. Ada juga yang dijual keluar desa untuk diolah menjadi berbagai produk olahan makanan. Salah satu yang cukup digemari adalah olahan dari ketela yang berupa krupuk lempeng. Krupuk jenis ini laris manis terjual terlebih pada saat musim masyarakat menggelar hajat. Selain rasanya yang gurih dan enak krupuk ini digemari karena harganya yang murah meriah.

Salah satu pengrajin krupuk lempeng di Desa Sumberejo adalah Siyam. Perempuan  berusia 60 tahun ini masih aktif membuat kerupuk lempeng walaupun usianya tak lagi muda. Seiap hari beliau mengolah tidak kurang 50 kg ketela menjadi krupuk lempeng. Hasilnya sebagian besar diambil langsung oleh pembeli, terutama saat musim hajatan. Di luar itu hasilnya dititipkan di toko-toko.

Dari hasil usaha ini, digunakanya untuk mencukupi kebutuhan sehari-hari. Siyam telah menjadi Kepala Rumah Tangga Perempuan (KRTP) sejak 23 tahun lalu karena suaminya meninggal dunia. Saat ini Ibu Siyam mempunyai tiga orang anak, yang pertama telah menikah dan tingal di Riau, sedangkan anak kedua juga sudah berkeluarga, namun masih tinggal bersama Ibu Siyam beserta anak ketiganya yang masih lajang.

“Saya mencari nafkah, juga dibantu oleh kedua anak saya. Meskipun begitu, kebutuhan sehari-hari terkadang masih kurang. Karena saya juga mempunyai 3 cucu,” katanya.

Melihat semangat bekerja Siyam dan juga kondisi ekonomi keluarganya, Program Jalin Matra Penanggulangan Feminisme Kemiskinan (PFK) mencoba memberikan bantuan agar usaha kerupuk lempeng Siyam semakin berkembang. Tak hanya menunggu pesanan saat tetangga hajatan, tetapi juga bisa dijual di pasar dan toko-toko.

Program Jalin Matra PFK memberi bantuan berupa mesin parut ketela, bahan baku ketela, kompor, panci besar dan terepal untuk tutup menjemur krupuknya. “Bantuan ini sungguh membuat saya bersyukur, saya senang. Karena bantuan berupa alat-alat ini akan membuat kerupuk semakin mudah dan cepat,” ujar Siyam.

Siyam berharap, ke depan kerupuk lempengnya semakin dikenal. Tak hanya di lingkungan tetangga sekitar, namun juga masyarakat di luar wilayah desa dan kecamatannya. “ Dengan bantuan alat-alat membuat kerupuk, semakin memudahkan saya bekerja. Saya bisa perbanyak membuat kerupuknya, bahkan mau saya jual di beberapa pasar agar semakin luas jualan saya,” ucapnya,(handayani/red)