Selamat Datang di Website resmi Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa Provinsi Jawa Timur

Jalin matra Kembangkan Warung Peracangan Bu Neti

Probolinggo - Mendirikan Warung Peracangan di rumah memang bisa dilakukan oleh siapa saja, namun warung itu tidak akan berkembang bila tidak ada upaya kreatif pemiliknya.

Memiliki usaha warung peracangan seharusnya dapat berjalan dengan baik dan terus berkembang. Sebab, barang dagangan yang dijual adalah barang kebutuhan harian yang hampir setiap hari orang mengkonsumsinya. Karena mudahnya menjalankan usaha ini, banyak yang kemudian melirik warung peracangan sebagai pilihan usaha. Akibatnya persaingan semakin ketat, sehingga menuntut harus lebih aktif dan kreatif menjalankan usaha ini.

Seperti yang dialami oleh Ibu Neti (60th), pemilik usaha warung yang sudah menjalankan usaha selama ber tahun-tahun, keuntungannya terus turun karena tersaingi oleh bermunculannya minimarket modern.

Nety adalah seorang Kepala Rumah Tangga Perempuan (KRTP) yang menggantungkan hidupnya dari berjualan sayur warung peracangannya. Meski sudah bertahun-tahun menjalankan warungnya, namun ia masih kesulitan mengembangkan usahanya itu.

"Pertama karena tersaingi dengan pasar modern, yang kedua karena modal yang terbatas, ditambah masih ada tanggungan sekolah anaknya," kata Neti.

Kebutuhan sekolah anaknya masih menjadi prioritas Neti, sehingga ketika keuntungan itu didapatkan ia langsung sisihkan untuk tabungan sekolah, daripada diperuntukkan pengembangan usaha.

Padahal Neti punya impian untuk lebih mengembangkan usaha warungnya agar terus menjadi jujugan warga sekitar untuk memenuhi kebutuhan sehari-harinya meski skalanya kecil. "Tidak hanya jualan sayur dan sembako, saya ingin menyediakan lebih banyak dan bermacam-macam kebutuhan sehari-hari tetangga," ujarnya.

Program Jalin Matra Penanggulangan Feminisasi Kemiskinan (PFK) dari Pemprov Jawa Timur kemudian membantu Neti. Bantuan yang diberikan tahun 2016 itu diberikan berupa modal usaha senilai Rp 2.500.000.

Wujud dari modal usaha itu yakni ditambahnya macam-macam sembako dan kebutuhan sehari-hari warga sekitar seperti aneka beras, aneka merk minyak goreg dan gula, hingga beragam merk sabun dan detergent. Bahkan modal itu juga diwujudkan beragam snack untuk anak-anak.

Bertambahnya modal beriringan dengan bertambahnya income Neti dari warung peracangannya. Jika ramai dia dapat mengumpulkan penghasilan Rp 250 ribu - Rp 300 ribu per hari, dari yang biasanya hanya Rp 50 ribu hingga Rp 100 ribu per harinya.

"Alhamdulillah, kini warung saya bisa menjadi pilihan warga sekitar, saya bersyukur karena bantuan Jalin matra terbukti sangat bermanfaat dan membantu saya," tuturnya.(qoidulemqi/red)

 
Copyright © 2009 - 2024 DPMD Provinsi Jawa Timur All Rights Reserved.