Mbah Lasemi Penjual Tauge "Dibackup" Jalin Matra

Madiun - Ibu Lasemi adalah seorang perempuan janda lanjut usia, umurnya sudah 80 tahun. Namun ia tetap bersemangat mencari nafkah dengan membuat tauge, dibantu anaknya yang juga seorang janda.

Warga Desa Dagangan Kabupaten Madiun ini membuat tauge cukup di rumahnya yang sangat sederhana. Setiap hari ia berbelanja kacang hijau untuk dibuat tauge. Menurutnya, walaupun terlihat mudah dan sederhana, tetapi jika salah melakukannya, biji yang sudah disemai bukannya malah berkecambah, tetapi bisa membusuk. Untuk itu diperlukan langkah-langkah yang tepat agar tauge dapat dibuat dengan baik.

Tauge buatannya dijual oleh anaknya di pasar dekat rumah. Tauge dijual seharga Rp 2000/per bungkus, dan terkadang ia memperoleh Rp 30.000 hingga Rp 40.000 per hari.

Selain tauge, Lasemi juga menjual tempe buatan orang lain. Anak bungsunya juga setiap hari mengantarkan tauge dan tempe ke pelanggannya. Penghasilan Lasemi bisa dikatakan tidaklah banyak, dikarenakan pasar yang ia tempati masih tergolong sepi. Ditambah persaingan dengan penjual melijo yang berkeliling.

Pada tahun 2017 Program Jalin Matra Penanggulangan Feminisasi Kemiskinan (PFK) dari Pemprov Jatim memberi bantuan Lasemi. Ia mendapat Sepeda mini untuk berjualan keliling. Selain itu juga bantuan bahan dasar membuat tauge serta beberapa kebutuhan sehari-hari.

Diharapkan dengan program bantuan ini, taraf hidup Lasemi bisa meningkat. Ia mengaku bersyukur kini punya sepeda baru, dengan begitu anaknya tidak terlalu capek berkeliling untuk menjual taugenya.

"Kami bersyukur karena diberi sepeda baru, karena ini memudahkan ketika berjualan. Sepeda yang lama sudah butut, dan banyak yang harus diperbaiki," tutur Lasemi.

Karena bantuam dari Program Jalin Matra PFK, Mbah Lasemi kini semakin giat bekerja. Penghasilannya pun meningkat dari Rp 30.000 hingga 40.000 per hari, kini bisa mencapai Rp 70.000 hingga 80.000 per hari. (rafsanjani/red)