Modal Jalin Matra Untuk Mbah Sayati Penjual Sapu Lidi

Probolinggo - Mbah Sayati saat ini bisa menjual lebih banyak sapu lidi produksinya. Pendapatannya untuk membangun ekonomi keluarga pun lebih banyak dari biasanya.

Sapu lidi buatan Mbah Sayati dihargai Rp 1.500,- sampai Rp 2.000. Dalam waktu 2 minggu dapat membuat sapu lidi 20 sampai 25 buah.

Jika sepekan sebelumnya hanya Rp 50 ribu, saat ini bisa berlipat menjadi Rp 100 ribu dari hasil penjualan sapu lidi. Sebagian bantuan dari Program Jalin Matra Penanggulangan Feminisasi Kemiskinan Pemprov Jatim sebesar Rp 2,5 juta digunakannya untuk pengadaan alat dan bahan baku pembuatan sapu lidi.

"Alhamdulillah, semoga usaha kecil saya bisa terus berkembang berkat bantuan Jalin Matra, terima kasih Pakde Karwo," kata Kepala Rumah Tangga Perempuan asal RT 11 RW 04 Dusun Dulugan Desa Tulupari Kecamatan Tiris, Kabupaten Probolinggo ini.

Jamfa berusia 64 tahun itu ditinggal oleh suaminya hampir 20 tahun lalu, selama itu beliau berjuang seorang diri untuk menafkahi keluarganya. Mbah Sayati memiliki 2 orang anak dan 1 cucu laki-lakinya.

Anak pertamanya sudah menikah dan tidak pernah pulang bahkan tidak pernah ada kabar maupun mengirim uang buat Mbah Sayati, hal itu terjadi hampir 15 tahun lamanya.

Selain membuat sapu lidi, Mbah Sayati kadang mencari rumput untuk kambing yang dipeliharanya, meskipun kambing itu bukan miliknya sendiri. Selain itu dia menjadi buruh pengupas singkong dengan penghasilan Rp 5.000,-/ karung singkong yang dikupasnya. Dalam sehari hanya mampu menyelesaikan 1-2 karung.

Dia mengaku sangat senang saat mendengar kabar bahwa namanya tecatat sebagai penerima bantuan program Jalin Matra PFK 2018. Dia berjanji untuk tidak menyia-nyiakan bantuan tersebut agar dapat memperbaiki ekonomi keluarganya menjadi lebih baik. (Yakin Hannan/red)