Jalin Matra Tambah Modal Pengrajin Layang-Layang Di Pasuruan

Pasuruan - Rambati, Kepala Rumah Tangga Perempuan (KRTP) asal Pasuruan kini lebih banyak memproduksi layang-layang. Berkat bantuan program Jalin Matra Penanggulangan Feminisasi Kemiskinan Pemprov Jawa Timur, dia memiliki mesin yang digunakan untuk menyerut kayu rancangan layang-layang.

"Alhamdulillah sekarang punya mesin sendiri untuk menyerut kayu rancangan layang-layang. Produksinya semakin cepat," kata warga Desa Janjang Wulung Kecamatan Puspo Kabupaten Pasuruan ini.

KRTP berusi 50 tahun ini tinggal bersama 5 anggota keluarga, terdiri dari dua menantu dan 2 orang cucu yang masih duduk di bangku SD.

Pekerjaan Bu Rambati dan keluarga yang lain membuat rancangan layang-layang dengan modal 2 lonjor bambu dan 1 rol benang untuk merangkai layang-layang bisa menghasilkan 100 biji.

Rancangan layang-layang sehari ia dan anaknya bisa 100 biji tapi itu masih serutannya saja belum terbentuk rancangan layang-layang yang sempurna. Ia akan mendapatkan uang jika ia sudah mengumpulkan rancangan sebanyak 1000 biji dengan uang 100 ribu rupiah. “Aku setor nang pengepul 15 dino pisan Mbak (saya setor ke pengepul setiap 15 hari sekali),” kata Sutinah, anak Bu Rambati.

Pendapatan yang diperoleh keluarga ini tidak menentu, terkadang 100 ribu rupiah dan kadang 200 ribu rupiah per bulan, itu pun sering kali dipotong hutang. “Sering ngebon Mbak, dadi pas bayaran dipotong (sering hutang, jadi saat gajian dipotong),” ucap Bu Rambati.

Keluarga Rambati selain membuat rancangan layang – layang mereka juga merawat sapi perah milik KUD Puspo. Setiap hari ia harus setor susu ke KUD, sehari mereka bisa setor 5 liter susu sapi ke pengepul, pagi hari 3 liter sore 2 liter dengan harga 4 ribu rupiah per liternya.

Semenjak mendapatkan bantuan program Jalin Matra Penanggulangan Feminisasi Kemiskinan Pemprov Jawa Timur, penghasilan keluarga Rambati bertambah. "Bisa 250 ribu dari layang-layang setiap bulannya, alhamdulillah," ucapnya. (Puspo/red)