Selamat Datang di Website resmi Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa Provinsi Jawa Timur

Kecamatan Trowulan, Kabupaten Mojokerto, selama ini dikenal sebagai punjernya Kerajaan Majapahit. Di kecamatan ini banyak terserak benda-benda arkeologi peninggalan Kerajaan Majapahit. Museum Trowolan, Pendopo Agung, Candi Tikus, kolam Segaran, dan masih banyak lagi peninggalan Majapahit berada di kecamatan ini.

Di luar kekayaan situs Majapahit, Kecamatan Trowulan juga banyak menyimpan potensi industri kecil. Sebut saja cor kuningan, ukir batu dan fiberglass. Dari ketiga jenis industri kecil tersebut, mungkin kerajinan  fiberglass kurang kondang di masyarakat. Padahal kerajinan  fiberglass yang diproduksi perajin Trowulan dari hari ke hari pasarnya semakin luas dan hasilnya tak kalah bagusnya dengan buatan pabrikan.

Sentra kerajinan  fiberglass di Kecamatan Trowulan berada di Desa Pakis, Kecamatan Trowulan. Untuk memasuki desa ini orang terlebih dahulu harus lewat jalan depan Museum Trowulan atau kolam segaran, ke arah selatan. Di desa yang subur dengan pertanian padinya ini kerajinan fiberglass sudah lama tumbuh dan menjadi mata pencaharian bagi sebagian besar ibu-ibu rumah tangga.

Berbagai jenis kerajinan dari fiberglass diproduksi perajin Desa Pakis, di antaranya souvenir, gift kaligrafi, piala, food model dan mainan anak-anak. Dulu perajin di Desa Pakis juga membuat perlengkapan sepeda motor seperti slebor, tetapi kemudian lebih fokus ke souvenir dan food model.

Kerajinan dari fiberglass di Desa Pakis dimulai sekitar pertengahan tahun 90-an. Waktu itu sejumlah warganya mengikuti pelatihan gratis keterampilan fiber dan keramik dari Pemerintah Kabupaten Mojokerto. Dari pelatihan ini sejumlah warga Desa Pakis kemudian melanjutkan sampai sekarang.

Salah seorang alumni pelatihan itu adalah Kasmari (51). Sebelum menekuni kerajinan fiber dia petani padi tulen, bahkan sampai sekarang pun masih menggarap lahan sawahnya yang 6000 meter persegi. Saat ini Kasmari, dengan dibantu istrinya, Supartin, memproduksi souvenir beserta turunannya, piala, tempat lilin, dan pigora foto. Setidaknya ada 100 item souvenir yang dibuat Kasmari.

Diakui Kasmari, sampai saat pesanan paling banyak adalah souvenir, baik untuk pernikahan maupun ulang tahun. Bentuknya macam-macam, mulai dari tokoh film kartun, misalnya Upin Ipin sampai tokoh-tokoh klasik. Dalam sehari Kasmari bisa memproduksi sedikitnya 300 biji souvenir. “Kalau ramai pesanan kami kadang kualahan,” kata Kasmari. Bulan Desember dan Januari tercatat sebagai bulan sepi pesanan.

Pesanan paling sedikit 200 biji, sedangkan souvenir berupa tokoh kartun sedikitnya 50 biji. Harga yang dipatok Kasmari bervariasi,mulai dari Rp 2000 sampai Rp 15.000/biji.

Sehari-hari Kasmari mempekerjakan 13 orang dan 12 orang kerja borongan. Karyawati  Kasmari bekerja mulai Pk. 08.00 sd 16.00. Hampir semua karyawati Kasmari adalah ibu-ibu rumah tangga. Mereka bekerja mencetak dan mewarnai. Sedangkan untuk pengamplasan dilakukan pekerja borongan yang hampir semua adalah ibu-ibu rumah. Pekerja borongan yang mengerjakan di rumah ini dalam satu hari bisa menyelesaikan pengamplasan hingga 25 biji venir kartun, di mana ongkos per biji antara Rp 200 hingga Rp 1000.

Pasar kerajinan  fiber Kasmari sejauh ini di Surabaya, khususnya di Pasar Atum dan Mangga Dua. Ada toko souvenir yang khusus menampung atau memesan dari Kasmari. Kerapkali Kasmari mengirim pesanan dengan naik bus.

Lain Kasmari lain Mokh. Masdukin, SE yang tinggal di Dusun Pakis Wetan, Desa Pakis. Melalui bendera Jaya Fiber Collection,Masdukin fokus mengerjakan food model, meski tetap menerima pesanan souvenir, mainan anak dan piala. Food model masih dibagi lagi kegunaannya, yaitu makanan untuk pembangun tubuh berupa satu set sayur-mayur, pengatur berupa lauk pauk dan tenaga berupa nasi dan mie.

 

 

Selain memenuhi pesanan dari Pasar  Turi Surabaya dan Malang, Masdukin banyak menerima pesanan dari Dinas Kesehatan. “Kami lebih senang kalau food model berdasarkan pesanan. Sejauh ini yang banyak pesan dari Dinas Kesehatan yang didistribusikan ke sekolah-sekolah,” kata Masdukin, yang selain sebagai perajin juga memberi pelatihan kerajinan  fiberglass melalui Gema Surya Majapahit Institute ini.

Harga satu set food model, yang terdiri atas 50 – 60 item, harganya berkisar antara Rp 150.000 sampai Rp 200.000. Sedangkan untuk satu porsi makanan yang terdiri atas nasi, satu potong ayam dan tahu harganya Rp 50.000 sampai Rp 60.000.


Meski belakangan barang sejenis dari Cina membanjir di Tanah Air dengan harga yang jauh lebih miring, tapi Masdukin tidak gentar. Pasalnya, barang-barang sejenis dari Cina umumnya terbuat dari plastik dan ringan serta buatan pabrik.

“Kami berani bersaing dengan produk food model dari Cina. Sekarang ini orang kalau beli melihat kualitas. Kiat kami tidak sekadar bagus, tetapi bahan juga, yaitu dari fiber. Produk Cina tidak ada yang dari fiber. Selain itu, produksi kami murni hand made,” kata Masdukin yang juga mempekerjakan ibu-ibu rumah tangga sebagai tenaga borongan ini.

 
Copyright © 2009 - 2024 DPMD Provinsi Jawa Timur All Rights Reserved.