Selamat Datang di Website resmi Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa Provinsi Jawa Timur

PRO POOR AWARD TAHUN 2012

Gubernur Jatim Dr. H. Soekarwo, SH. MHum yang akrab disapa Pakde Karwo mengajak seluruh elemen masyarakat, baik Pemerintah Kabupaten/Kota, non Pemerintah, dan Perorangan hijrah pemikiran untuk menangani kemiskinan. Makna hijrah adalah dari pemikiran yang memaksakan kehendak menjadi mendampingi dan mengajak masyarakat yang kurang mampu atau miskin untuk berbicara dan ikut merumuskan kebijakan.

Hal tersebut disampaikan Pakde Karwo saat Malam Penganugerahan Pro Poor Award Jatim Tahun 2012 di Gedung DBL Arena Surabaya, selanjutnya beliau mengatakan bahwa kegagalan menangani Kemiskinan selama ini karena memaksakan pemikiran atau pendapat menurut kita untuk menyelesaikan permasalahan kemiskinan, sehingga diperlukan adanya hijrah pemikiran untuk mengajak masyarakat miskin(maskin) ikut merumuskan kebijakan, serta meletakkan mereka pada posisi sentral terhadap pengambilan keputusan. Selain itu, dalam menangani kemiskinan harus meningkatkan kepedulian (awareness) meletakkan hati dan perasaan cinta terhadap masyarakat miskin (maskin).

Sementara itu Kepala Badan Pemberdayaan Masyarakat (Bapemas) Provinsi Jatim Drs. Zarkasi, M.Si, dalam laporannya menyampaikan Pro Poor Award menjadi salah satu desain untuk mengetahui implementasi dan aktualisasi program Pemerintah Kabupaten/Kota, Lembaga Non Pemerintah, dan Perorangan dalam menyusun kebijakan-kebijakan lokal dalam penanggulangan kemiskinan.

Tujuan kegiatan untuk mendorong tumbuhnya komitmen dan kesadaran pemerintah, masyarakat, serta stakeholder di Kabupaten/Kota agar lebih peduli terhadap program penanggulangan kemiskinan, merangsang masyarakat atau kelompok masyarakat untuk berperan aktif dalam program penanggulangan kemiskinan. Selain itu mampu menjadi media tukar informasi dan pengalaman pelaksanaan program penanggulangan kemiskinan yang dilaksanakan oleh antar Kabupaten/Kota.

Terdapat tiga kategori dalam Pro Poor Award Tahun 2012 yakni:
1.Kategori Pemerintah Kabupaten dan Kota;
2.Kategori Lembaga Non Pemerintah;
3.Kategori Perorangan.

1. Pemenang Kategori Pemerintah Kabupaten dan Kota:
Berdasarkan penilaian lapangan dan analisis program/kegiatan unggulan, maka Tim Penilai Pro Poor Award mengusulkan Nominasi Terbaik yang layak untuk diberikan penghargaan Karya Penanggulangan Kemiskinan adalah sebagai berikut :

a. Kategori Pemerintah Kabupaten/Kota, diberikan kepada :
Pemerintah Kabupaten Banyuwangi diberikan Penghargaan di Bidang Pemberdayaan Usaha Mikro dan Kecil, karena memiliki Program/Kegiatan unggulan yang berpihak pada usaha mikro dan kecil, diantaranya: Anggaran Khusus untuk UKM dari APBD sebanyak Rp. 15 M;

  1. Kebijakan Penjaminan KUR oleh Bupati dan seluruh Kades se kab Banyuwangi;
  2. Kebijakan Bupati melalui Peraturan Bupati tentang pelarangan pendirian Pasar Modern (Mall) dan Toko Modern;
  3. Bantuan modal tanpa bunga kepada usaha mikro dan kecil;
  4. Pemberdayaan Ekonomi Masyarakat melalui Hibah Modal usaha ekonomi produktif;
  5. Revitalisasi & Relokasi PK-5 sebanyak 300 unit usaha, tanpa gejolak;
  6. Kebijakan 6 Kecamatan untuk peternakan sapi perah, kerjasama dengan Bank Jatim, memberikan kredit sapi sebanyak 1500 ekor;
  7. Kebijakan perijinan UKM (usaha kecil & mikro) gratis dengan membuat mobil layanan perijinan ke kecamatan2 setiap bulan (spt SIM keliling);
  8. Kebijakan sewa lahan untuk buruh tani;
  9. Kebijakan asuransi kematian dan kecelakaan untuk penderes kelapa;
  10. Kebijakan kemitraan dengan Indofood utk tanaman cabe dan gula merah;
  11. Kebijakan kemitraan dengan swasta untuk pengembangan ekonomi kreatif “Dapur Osing” wisata kuliner. 150 usaha;
  12. Lebih dari 2000 pengusaha kecil terlayani KUR;
  13. Sekitar 500 PK-5 mendapatkan layanan tempat usaha yang representative & higienis;
  14. Lebih dari 600 UKM mendapatkan layanan SIUP secara gratis.


b. Pemerintah Kota Surabaya diberikan penghargaan di Bidang Pemberdayaan Masyarakat, karena memiliki Program/Kegiatan unggulan dibidang pemberdayaan masyarakat, diantaranya:

  1. Memberdayakan RTM sebanyak 14.000 dengan memberikan 8 macam pelatihan, ketrampilan dan pendampingan serta pemesaran hasil2 produk di pusat perbelanjaan dan pameran-pameran UMKM yang diikuti usaha kecil;
  2. Terbentuknya produk 15 kampung-kampung unggulan misal kampung batik, kampurng lontong, kampung kerajinan (handy craft), kampung sepatu dan lain-lain dalam rangka terkait pemenuhan tenaga kerja dan penciptaan mikro / kecil;
  3. Terbentuknya 112 pasar di tiap Kelurahan.

c. Pemerintah Kabupaten Sidoarjo diberikan penghargaan di Bidang Bantuan dan Perlindungan Sosial, karena memiliki Program/Kegiatan unggulan dibidang Bantuan dan Perlindungan Sosial sebagai berikut:

  1. Pelayanan kesehatan dengan menerima pasien kurang mampu tanpa prosedur (pelayanan paripurna), dimana pasien dilayani dulu baru ditanyakan persyaratan administrasinya;
  2. Sekolah inklusi dan sekolah satu atap, dan memberi uang saku sebesar 11.500 selama satu tahun; 
  3. Pemberian bantuan personal untuk siswa berprestasi dari keluarga miskin;
  4. Reward siswa berprestasi di bidang olah raga, seni dan akademik.
  5. Masing-masing diberikan tropi, piagam penghargaan dan uang pembinaan sebesar Rp. 80 Juta.


2. Pemenang terbaik dari kategori Lembaga Non Pemerintah:
BMT-MMU Sidogiri Kec. Kraton Kab. Pasuruan
Pemenang memperoleh tropi, piagam penghargaan dan uang pembinaan sebesar Rp. 50 Juta.

3. Untuk kategori Perorangan masih belum ada pemenang, diharapkan hal tersebut menjadi motivasi bagi masyarakat untuk dapat melakukan sesuatu yang lebih baik untuk dapat menangani kemiskinan. Adapun nominator kategori Perorangan :

1. Siti ruqoyah dari kota Kediri;
2. Risnani Puji Rahayu dari Kota Surabaya.

Siti Ruqoyah memperoleh piagam penghargaan dan uang pembinaan sebesar Rp. 30 Juta, sedangkan Risnani Puji Rahayu memperoleh piagam penghargaan.

FOTO KEGIATAN PRO POOR 2012

Ka. Bapemas Pro...
Ka. Bapemas Prov. Jatim dlm acara Pro Poor Award 2012 Ka. Bapemas Prov. Jatim dlm acara Pro Poor Award 2012
Pakde Karwo dla...
Pakde Karwo dlam acara Pro Poor Award 2012 Pakde Karwo dlam acara Pro Poor Award 2012
Para Pemenang P...
Para Pemenang Pro Poor Award 2012 Para Pemenang Pro Poor Award 2012


Gubernur Jatim Dr. H. Soekarwo, SH. MHum yang akrab disapa Pakde Karwo mengajak seluruh elemen masyarakat, baik Pemerintah Kabupaten/Kota, non Pemerintah, dan Perorangan hijrah pemikiran untuk menangani kemiskinan. Makna hijrah adalah dari pemikiran yang memaksakan kehendak menjadi mendampingi dan mengajak masyarakat yang kurang mampu atau miskin untuk berbicara dan ikut merumuskan kebijakan.

Hal tersebut disampaikan Pakde Karwo saat Malam Penganugerahan Pro Poor Award Jatim Tahun 2012 di Gedung DBL Arena Surabaya, selanjutnya beliau mengatakan bahwa kegagalan menangani Kemiskinan selama ini karena memaksakan pemikiran atau pendapat menurut kita untuk menyelesaikan permasalahan kemiskinan, sehingga diperlukan adanya hijrah pemikiran untuk mengajak masyarakat miskin(maskin) ikut merumuskan kebijakan, serta meletakkan mereka pada posisi sentral terhadap pengambilan keputusan. Selain itu, dalam menangani kemiskinan harus meningkatkan kepedulian (awareness) meletakkan hati dan perasaan cinta terhadap masyarakat miskin (maskin).

Sementara itu Kepala Badan Pemberdayaan Masyarakat (Bapemas) Provinsi Jatim Drs. Zarkasi, M.Si, dalam laporannya menyampaikan Pro Poor Award menjadi salah satu desain untuk mengetahui implementasi dan aktualisasi program Pemerintah Kabupaten/Kota, Lembaga Non Pemerintah, dan Perorangan dalam menyusun kebijakan-kebijakan lokal dalam penanggulangan kemiskinan.

Tujuan kegiatan untuk mendorong tumbuhnya komitmen dan kesadaran pemerintah, masyarakat, serta stakeholder di Kabupaten/Kota agar lebih peduli terhadap program penanggulangan kemiskinan, merangsang masyarakat atau kelompok masyarakat untuk berperan aktif dalam program penanggulangan kemiskinan. Selain itu mampu menjadi media tukar informasi dan pengalaman pelaksanaan program penanggulangan kemiskinan yang dilaksanakan oleh antar Kabupaten/Kota.

Terdapat tiga kategori dalam Pro Poor Award Tahun 2012 yakni:

1. Kategori Pemerintah Kabupaten dan Kota;

2. Kategori Lembaga Non Pemerintah;

3. Kategori Perorangan.

1. Pemenang Kategori Pemerintah Kabupaten dan Kota:

Ø Berdasarkan penilaian lapangan dan analisis program/kegiatan unggulan, maka Tim Penilai Pro Poor Award mengusulkan Nominasi Terbaik yang layak untuk diberikan penghargaan Karya Penanggulangan Kemiskinan adalah sebagai berikut :

a. Kategori Pemerintah Kabupaten/Kota, diberikan kepada :

Pemerintah Kabupaten Banyuwangi diberikan Penghargaan di Bidang Pemberdayaan Usaha Mikro dan Kecil, karena memiliki Program/Kegiatan unggulan yang berpihak pada usaha mikro dan kecil, diantaranya:

· Anggaran Khusus untuk UKM dari APBD sebanyak Rp. 15 M;

· Kebijakan Penjaminan KUR oleh Bupati dan seluruh Kades se kab Banyuwangi;

· Kebijakan Bupati melalui Peraturan Bupati tentang pelarangan pendirian Pasar Modern (Mall) dan Toko Modern;

· Bantuan modal tanpa bunga kepada usaha mikro dan kecil;

· Pemberdayaan Ekonomi Masyarakat melalui Hibah Modal usaha ekonomi produktif;

· Revitalisasi & Relokasi PK-5 sebanyak 300 unit usaha, tanpa gejolak;

· Kebijakan 6 Kecamatan untuk peternakan sapi perah, kerjasama dengan Bank Jatim, memberikan kredit sapi sebanyak 1500 ekor;

· Kebijakan perijinan UKM (usaha kecil & mikro) gratis dengan membuat mobil layanan perijinan ke kecamatan2 setiap bulan (spt SIM keliling);

· Kebijakan sewa lahan untuk buruh tani;

· Kebijakan asuransi kematian dan kecelakaan untuk penderes kelapa;

· Kebijakan kemitraan dengan Indofood utk tanaman cabe dan gula merah;

· Kebijakan kemitraan dengan swasta untuk pengembangan ekonomi kreatif “Dapur Osing” wisata kuliner. 150 usaha;

· Lebih dari 2000 pengusaha kecil terlayani KUR;

· Sekitar 500 PK-5 mendapatkan layanan tempat usaha yang representative & higienis;

· Lebih dari 600 UKM mendapatkan layanan SIUP secara gratis.

b. Pemerintah Kota Surabaya diberikan penghargaan di Bidang Pemberdayaan Masyarakat, karena memiliki Program/Kegiatan unggulan dibidang pemberdayaan masyarakat, diantaranya:

· Memberdayakan RTM sebanyak 14.000 dengan memberikan 8 macam pelatihan, ketrampilan dan pendampingan serta pemesaran hasil2 produk di pusat perbelanjaan dan pameran-pameran UMKM yang diikuti usaha kecil;

· Terbentuknya produk 15 kampung-kampung unggulan misal kampung batik, kampurng lontong, kampung kerajinan (handy craft), kampung sepatu dan lain-lain dalam rangka terkait pemenuhan tenaga kerja dan penciptaan mikro / kecil;

· Terbentuknya 112 pasar di tiap Kelurahan.

c. Pemerintah Kabupaten Sidoarjo diberikan penghargaan di Bidang Bantuan dan Perlindungan Sosial, karena memiliki Program/Kegiatan unggulan dibidang Bantuan dan Perlindungan Sosial sebagai berikut:

· Pelayanan kesehatan dengan menerima pasien kurang mampu tanpa prosedur (pelayanan paripurna), dimana pasien dilayani dulu baru ditanyakan persyaratan administrasinya;

· Sekolah inklusi dan sekolah satu atap, dan memberi uang saku sebesar 11.500 selama satu tahun;

· Pemberian bantuan personal untuk siswa berprestasi dari keluarga miskin;

· Reward siswa berprestasi di bidang olah raga, seni dan akademik.

Masing-masing diberikan tropi, piagam penghargaan dan uang pembinaan sebesar Rp. 80 Juta.

2. Pemenang terbaik dari kategori Lembaga Non Pemerintah:

Ø BMT-MMU Sidogiri Kec. Kraton Kab. Pasuruan

Pemenang memperoleh tropi, piagam penghargaan dan uang pembinaan sebesar Rp. 50 Juta.

3. Untuk kategori Perorangan masih belum ada pemenang, diharapkan hal tersebut menjadi motivasi bagi masyarakat untuk dapat melakukan sesuatu yang lebih baik untuk dapat menangani kemiskinan. Adapun nominator kategori Perorangan :

1. Siti ruqoyah dari kota Kediri;

2. Risnani Puji Rahayu dari Kota Surabaya.

Siti Ruqoyah memperoleh piagam penghargaan dan uang pembinaan sebesar Rp. 30 Juta, sedangkan Risnani Puji Rahayu memperoleh piagam penghargaan.

Gubernur Jatim Dr. H. Soekarwo, SH. MHum yang akrab disapa Pakde Karwo mengajak seluruh elemen masyarakat, baik Pemerintah Kabupaten/Kota, non Pemerintah, dan Perorangan hijrah pemikiran untuk menangani kemiskinan. Makna hijrah adalah dari pemikiran yang memaksakan kehendak menjadi mendampingi dan mengajak masyarakat yang kurang mampu atau miskin untuk berbicara dan ikut merumuskan kebijakan.

Hal tersebut disampaikan Pakde Karwo saat Malam Penganugerahan Pro Poor Award Jatim Tahun 2012 di Gedung DBL Arena Surabaya, selanjutnya beliau mengatakan bahwa kegagalan menangani Kemiskinan selama ini karena memaksakan pemikiran atau pendapat menurut kita untuk menyelesaikan permasalahan kemiskinan, sehingga diperlukan adanya hijrah pemikiran untuk mengajak masyarakat miskin(maskin) ikut merumuskan kebijakan, serta meletakkan mereka pada posisi sentral terhadap pengambilan keputusan. Selain itu, dalam menangani kemiskinan harus meningkatkan kepedulian (awareness) meletakkan hati dan perasaan cinta terhadap masyarakat miskin (maskin).

Sementara itu Kepala Badan Pemberdayaan Masyarakat (Bapemas) Provinsi Jatim Drs. Zarkasi, M.Si, dalam laporannya menyampaikan Pro Poor Award menjadi salah satu desain untuk mengetahui implementasi dan aktualisasi program Pemerintah Kabupaten/Kota, Lembaga Non Pemerintah, dan Perorangan dalam menyusun kebijakan-kebijakan lokal dalam penanggulangan kemiskinan.

Tujuan kegiatan untuk mendorong tumbuhnya komitmen dan kesadaran pemerintah, masyarakat, serta stakeholder di Kabupaten/Kota agar lebih peduli terhadap program penanggulangan kemiskinan, merangsang masyarakat atau kelompok masyarakat untuk berperan aktif dalam program penanggulangan kemiskinan. Selain itu mampu menjadi media tukar informasi dan pengalaman pelaksanaan program penanggulangan kemiskinan yang dilaksanakan oleh antar Kabupaten/Kota.

Terdapat tiga kategori dalam Pro Poor Award Tahun 2012 yakni:

1. Kategori Pemerintah Kabupaten dan Kota;

2. Kategori Lembaga Non Pemerintah;

3. Kategori Perorangan.

1. Pemenang Kategori Pemerintah Kabupaten dan Kota:

Ø Berdasarkan penilaian lapangan dan analisis program/kegiatan unggulan, maka Tim Penilai Pro Poor Award mengusulkan Nominasi Terbaik yang layak untuk diberikan penghargaan Karya Penanggulangan Kemiskinan adalah sebagai berikut :

a. Kategori Pemerintah Kabupaten/Kota, diberikan kepada :

Pemerintah Kabupaten Banyuwangi diberikan Penghargaan di Bidang Pemberdayaan Usaha Mikro dan Kecil, karena memiliki Program/Kegiatan unggulan yang berpihak pada usaha mikro dan kecil, diantaranya:

· Anggaran Khusus untuk UKM dari APBD sebanyak Rp. 15 M;

· Kebijakan Penjaminan KUR oleh Bupati dan seluruh Kades se kab Banyuwangi;

· Kebijakan Bupati melalui Peraturan Bupati tentang pelarangan pendirian Pasar Modern (Mall) dan Toko Modern;

· Bantuan modal tanpa bunga kepada usaha mikro dan kecil;

· Pemberdayaan Ekonomi Masyarakat melalui Hibah Modal usaha ekonomi produktif;

· Revitalisasi & Relokasi PK-5 sebanyak 300 unit usaha, tanpa gejolak;

· Kebijakan 6 Kecamatan untuk peternakan sapi perah, kerjasama dengan Bank Jatim, memberikan kredit sapi sebanyak 1500 ekor;

· Kebijakan perijinan UKM (usaha kecil & mikro) gratis dengan membuat mobil layanan perijinan ke kecamatan2 setiap bulan (spt SIM keliling);

· Kebijakan sewa lahan untuk buruh tani;

· Kebijakan asuransi kematian dan kecelakaan untuk penderes kelapa;

· Kebijakan kemitraan dengan Indofood utk tanaman cabe dan gula merah;

· Kebijakan kemitraan dengan swasta untuk pengembangan ekonomi kreatif “Dapur Osing” wisata kuliner. 150 usaha;

· Lebih dari 2000 pengusaha kecil terlayani KUR;

· Sekitar 500 PK-5 mendapatkan layanan tempat usaha yang representative & higienis;

· Lebih dari 600 UKM mendapatkan layanan SIUP secara gratis.

b. Pemerintah Kota Surabaya diberikan penghargaan di Bidang Pemberdayaan Masyarakat, karena memiliki Program/Kegiatan unggulan dibidang pemberdayaan masyarakat, diantaranya:

· Memberdayakan RTM sebanyak 14.000 dengan memberikan 8 macam pelatihan, ketrampilan dan pendampingan serta pemesaran hasil2 produk di pusat perbelanjaan dan pameran-pameran UMKM yang diikuti usaha kecil;

· Terbentuknya produk 15 kampung-kampung unggulan misal kampung batik, kampurng lontong, kampung kerajinan (handy craft), kampung sepatu dan lain-lain dalam rangka terkait pemenuhan tenaga kerja dan penciptaan mikro / kecil;

· Terbentuknya 112 pasar di tiap Kelurahan.

c. Pemerintah Kabupaten Sidoarjo diberikan penghargaan di Bidang Bantuan dan Perlindungan Sosial, karena memiliki Program/Kegiatan unggulan dibidang Bantuan dan Perlindungan Sosial sebagai berikut:

· Pelayanan kesehatan dengan menerima pasien kurang mampu tanpa prosedur (pelayanan paripurna), dimana pasien dilayani dulu baru ditanyakan persyaratan administrasinya;

· Sekolah inklusi dan sekolah satu atap, dan memberi uang saku sebesar 11.500 selama satu tahun;

· Pemberian bantuan personal untuk siswa berprestasi dari keluarga miskin;

· Reward siswa berprestasi di bidang olah raga, seni dan akademik.

Masing-masing diberikan tropi, piagam penghargaan dan uang pembinaan sebesar Rp. 80 Juta.

2. Pemenang terbaik dari kategori Lembaga Non Pemerintah:

Ø BMT-MMU Sidogiri Kec. Kraton Kab. Pasuruan

Pemenang memperoleh tropi, piagam penghargaan dan uang pembinaan sebesar Rp. 50 Juta.

3. Untuk kategori Perorangan masih belum ada pemenang, diharapkan hal tersebut menjadi motivasi bagi masyarakat untuk dapat melakukan sesuatu yang lebih baik untuk dapat menangani kemiskinan. Adapun nominator kategori Perorangan :

1. Siti ruqoyah dari kota Kediri;

2. Risnani Puji Rahayu dari Kota Surabaya.

Siti Ruqoyah memperoleh piagam penghargaan dan uang pembinaan sebesar Rp. 30 Juta, sedangkan Risnani Puji Rahayu memperoleh piagam penghargaan. -- st1\:*{behavior:url(#ieooui) } -->
 
Copyright © 2009 - 2024 DPMD Provinsi Jawa Timur All Rights Reserved.