Usaha Kue Basah Khoiriyah Dibantu Jalin Matra

Gresik – Usaha kue basah yang dikembangkan Iin Khoiriyah diharapkan terus berkembang dan menghidupi serta membiayai pendidikan 5 anaknya. Harapan itu tumbuh setelah Program Jalin Matra Penanggulangan Feminisasi Kemiskinan (PFK) Pemprov Jatim tahun ini menyuplainya dengan bantuan peralatan pembuatan kue basah.

Warga Desa Pangkah Wetan Kecamatan Ujung Pangkah, Kabupaten Gresik ini sehari-hari memang berjualan kue basah untuk menghidupi kelima anaknya.

Kue-kue tersebut dijual dan ditiipkan di toko dan warung-warung terdekat. Mulai dari pisang goreng, kue srikaya, hingga aneka jenis kue basah lainnya. Dari usaha yang ditekuninya itu, Iin Khoiriyah, bisa memperoleh pendapatan sekitar Rp700.000,- perbulan.

“Bagi orang lain pendapatan saya mungkin jauh dari cukup, namun bagi saya ini bisa diartikan untung atau rugi, bahkan bisa bisa balik modal. Saya hanya yakin Allah punya rencana lebih indah,” tuturnya.

Selama menjalani usaha ini, dia memang sempat mengalami rugi besar karena dibohongi oleh pelanggan. Ketika seorang pelanggan memesan roti dengan jumlah cukup banyak, dengan nominal Rp900.000. Pelanggan tersebut tidak datang pada saat hari pengambilan pesanan.

Hal ini kemudian dijadikan pelajaran, selanjutnya ibu yang tinggal dengan menumpang di rumah adiknya ini memasang uang muka sebesar 20 % sebagai tanda jadi.

Iin Khoiriyah merupakan seorang Kepala Rumah Tangga Perempuan (KRTP) yang tangguh karena mampu menghidupi kelima anaknya yang masih duduk di bangku sekolah jejang SD, SMP, dan Perguruan Tinggi.

Ibu yang bercerai 1,5 tahun lalu itu menjalani usaha menjual kue basah sejak tak diberi nafkah mantan suaminya. Profesi sebagai penjual kue dilakoninya karena hanya itulah keahlian yang dimliki.

Karena itulah, dia sangat berharap dari bantuan Jalin Matra Penanggulangan Feminisasi Kemiskinan tahun 2017 bisa mendukung modal untuk menambah alat pembuatan kue. “Saya berharap dengan bantuan ini, usaha kue semakin berkembang,” katanya.(musyafa'/red)