Jalin Matra Bantu Penjual Gorengan di Stasiun Jember

Jember - Maryanah namanya. Usianya tak lagi muda, bahkan lebih dari separuh baya. Ibu Maryanah adalah seorang buruh tani. Mulai dari buruh memetik cabe, menanam padi dan terkadang menjadi buruh gudang tembakau milik tetangga.

Semua itu ia lakukan demi memenuhi kebutuhan hidupnya. Ia tak mau bergantung pada anak-anaknya. Maryanah ingin menghidupi dirinya dengan mandiri, kondisinya yang masih kuat dan sehat tidak disia-siakannya.

Maryanah melakoni pekerjaannya sebagai buruh tani pada saat pagi hari hingga menjelang siang. Ketika bertaninya usai, ia kemudia menuju warung untuk membeli kebutuhan membuat gorengan. Maklum saat sore hingga malam, Maryanah, berjualan gorengan dan minuman kopi di dekat stasiun.

“Terkadang kalau tidak cukup uang untuk membeli bahan, saya berhutang dulu di warung. Saya punya lapak sederhana dekat stasiun, sore hari saya pasti  berjualan  gorengan dan minuman kopi untuk orang-orang di sekitar,”katanya.

Di sekitar Stasiun, Maryanah, cukup mendapatkan banyak pelanggan, karena orang-orang yang menghampiri warungnya kebanyakan adalah oarng-orang yang akan bepergian atau pun orang yang sedang menunggu jemputan.

Ibu Maryanah berjualan dari pukul 16:00 sampai pukul 22:00 WIB. Terkadang ia berjulan sampai lewat pukul 12:00 karena harus menunggu dagangannya habis, atau ia menemani orang-orang yang sedang menunggu jemputan atau sekedar minum kopi warungnya. Setelah dagangannya laku terjual. Ia pun pulang dan beristirahat, karena keesokan harinya ia harus kembali pada ritinitasnya bekerja sebagai buruh tani.

Maryanah merupakan Kepala Rumah Tangga Perempuan (KRTP) yang gigih dan tidak mudah menyerah. Dengan ditinggalkan suaminya meninggal, ia tak lantas menjadi lemah. Program Jalin  Matra PFK Pemprov Jawa Timur  pun bergerak untuk membantu Maryanah. Diharapkan dengan bantuan ini, Maryanah terbantu dalam menjalankan usaha dagangan gorengannya, sehingga tak perlu lagi ia berhutang di warung, namun justru bisa lebih berkembang.(mubaizah/red)