Sukses Usaha Warung Sembako Penerima Bantuan Jalin Matra

Kediri - Sumarti (46) adalah salah satu contoh Kepala Rumah Tangga Perempuan (KRTP) yang sukses mengelola dan memanfaatkan bantuan Program Jalin Matra Penanggulangan Feminisme Kemiskinan(PFK) dari Pemprov Jawa Timur tahun 2017.  Bersama anak-anaknya Sumarti mencoba untuk memulai usaha kios sembako. Ini ia lakukan, karena Sumarti mampu membaca peluang dimana di lingkungan sekitar rumahnya belum ada yang membuka usaha ini.

Tak ada kendala dalam menjalankan usahanya. Mulai dari pembelanjaan barang-barang hingga pemasaran atau menjualnya, bahkan terus berkembang. Karena toko sembako Sumarti sudah menjadi jujugan para tetangga.

Pemasaran awalnya hanya di sekitar rumah Ibu Sumarti dan tetangga terdekat. Namun seiring berjalannya waktu, toko sembakonya semakin berkembang dengan cukup baik. Hal ini dapat dilihat dengan semakin bertambahnya barang dagangan dari hari ke hari, dan asset modal pun meningkat dibanding awal buka usaha.

Dari hasil usahanya ini, warga Desa Kebonrejo, Kepung, Kediri ini tak hanya mampu memenuhi kebutuhan keluarganya, namun juga menyekolahkan anak-anak dan menyisihkan keuntungan untuk ditabung. Tentu saja perlu ada kerja keras dan ketelatenan. Sumarti harus berperan tak hanya sebagai pemilik kios sembako,  namun sekaligus sebagai tenaga kerja.

“Dalam mengelola keuangan usaha warung sembako seperti yang saya lakukan sepintas terlihat ringan dan mudah memang, namun semua itu dibutuhkan tekad, semangat yang kuat dan keseriusan untuk benar-benar mengatur dan menjalaniny,” ujarnya.

Menurut Sumarti, agar toko tetap bertahan dan dana bantuan tidak dia-sia, semua kegiatan jual beli haruslah dilakukan pencatatan, sekecil dan sepele apapun itu, karena dalam mengelola uang atau modal warung sembako adalah dengan tidak mudah menggunakan uang warung begitu saja walaupun sedang butuh.

“Disiplinkan pada diri sendiri dalam hal catat mencatat, walaupun saya tahu bahwa hal itu dibutuhkan keseriusan dan ketekunan,” katanya.

Sekarang toko Sumarti hampir berusia 1 tahun dengan awal omzet rata-rata setiap hari Rp80.000, dan kini sudah beromzet rata-rata nya Rp 200.000 hingga Rp 300.000. “Usaha ini saya awali dengan jualan makanan ringan dan minuman yang rata-rata harga seribuan, ke depanya saya mulai merencanakan menjadi semi agen,” ucapnya.

Sumarti menuturkan, selama masih diberi kesehatan oleh Allah, ia akan memanfaatkan secara optimal karena Sehat adalah karunia dan anugrah terbesar yang harus selalu disyukuri. Sebab dengan mensyukuri nikmat sehat ia bisa menjalankan rutinitas sehari hari mencari nafkah.

“Selalu berdoa dan kerja keras untuk mendapatkan keberkahan atas usaha yang saya tekuni.  Usaha ini adalah bagian dari ikhtiar dari rejeki yang saya dapat karena disamping bekerja juga berdoa, sehingga usahanya menjadi berkah dan barokah, tuturnya.(ekosis/red)