Penjual Jamur Tiram Keliling Ditambah Modal Jalin Matra

Bojonegoro - Tidak ada lagi yang bisa dilakukan Sri Ismiati untuk memenuhi kebutuhan keluarga selain melanjutkan usaha warisan suaminya yakni budidaya Jamur Tiram. Dibantu anaknya, Kepala Rumah Tangga Perempuan (KRTP) berusia 61 tahun itu menjajakan jamur tiram dengan berkeliling desa.

Mbah Sri sering berjualan keliling untuk memasarkan jamur-jamurnya di tahun pertama Mbah Sri menjalankan usahanya. Beberapa tahun kemudian setelah mulai banyak dikenal orang para tengkulak pun datang untuk membeli jamur tiram milik Mbah Sri.

Dengan memanfaatkan kecanggihan teknologi, belakangan putranya juga ikut memasarkan jamur tiram melalui media sosial. "Saya sudah 7 tahun berjualan jamur tiram," kata KRTP warga Desa Pilangsari RT 09 RW 03 Kecamatan Kalitidu Kabupaten Bojonegoro ini.

Selain berjualan jamur tiram, perempuan yang biasa disapa Mbah Sri ini juga jualan bibit jamur tiram atau baglog. "Alhamdulillah memang jarang orang tahu tentang jamur tiram, tapi setelah anak saya promosi lewat internet, sekarang sudah banyak yang mencari," jelas perempuan kelahiran 21 November 1957 ini.

Tahun ini, dia tercatat sebagai penerima bantuan Program Jalin Matra Penanggulangan Feminisasi Kemiskinan Pemprov Jatim. Nilai bantuan sebesar Rp 2,5 juta itu dimanfaatkannya untuk mengembangkan usaha penjualan baglog. "Uangnya digunakan untuk pembelian peralatan dan ongkos pembibitan. Alhamdulillah hasilnya lumayan," tambahnya.

Mbah Sri sekarang menjadi salah satu motivator bagi tetangga sekitar rumahnya karena dengan usianya yang sudah tidak muda lagi namun dengan semangat mampu menciptakan inovasi-inovasi dan berani mengambil resiko dimana pada saat awal budidaya jamur belum banyak dikenal orang.  Sekarang Mbah Sri dapat memenuhi kebutuhannya sendiri dan dapat meningkatkan pendapatan keluarganya. (Mimimwanasri/red)