Selamat Datang di Website resmi Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa Provinsi Jawa Timur

Profil Desa

Membangun Kepercayaan Masyarakat

Desa Tanjung, Kec. Pajarakan, Kab. Probolinggo


Aparatur Desa Tanjung, Kecamatan Pajarakan, Kabupaten Probolinggo memilih membangun kepercayaan masyarakat sebagai langkah awal pemberdayaan. Mereka percaya bahwa saat masyarakat merasakan keberadaan pemerintah membawa manfaat bagi kehidupan mereka, maka saat itu pula masyarakat akan menganggap pemerintah ada bagi mereka. Warga Desa Tanjung, Kecamatan Pajarakan, Kabupaten Probolinggo kini mudah

diarahkan untuk berpartisipasi dalam perencanaan maupun aksi pembangunan desa setelah aparatur setempat membuktikan keberadaannya bermanfaat bagi kehidupan warga. Apalagi, menurut Kepala Desa Tanjung, Muhammad Fathurrahman, pihaknya juga menjunjung tinggi prinsip-prinsip transparansi ddan keterbukaan terhadap setiap pendanaan pembangunan dan program, baik itu untuk dana yang dihimpun dari masyarakat maupun dana dari pemerintah. Desa di jalur utama Surabaya Banyuwangi ini setiap minggunya tidak pernah sepi dari kegiatan kemasyarakatan seperti pengajian, pembacaan surat Yasin, acara karang taruna, dan sebagainya. ‘’Bahkan untuk agenda rutin Jumat bersih sudah menjadi tradisi bagi warga sini, tanpa dikomando mereka sudah bergerak sendiri,’’ katanya. Kepercayaan dan dukungan masyarakat pada pemerintahan desa juga dibuktikan dengan adanya warga yang rela membebaskan lahan kebunnya sepanjang 260 meter dan lebar 3 meter untuk dijadian jalan umum sebagai akses jalan tembus lintas dusun. ‘’Saya sampai terharu ada warga yang mengorbankan asetnya untuk kepentingan umum,’’ kata kepala desa yang menjabat sejak 2008 ini. Selain memiliki perhatian penuh terhadap lingkungan, warga Desa Tanjung juga memiliki semangat tinggi terhadap penyelenggaraan pendidikan. Buktinya pada 2009 lalu masyarakat dengan ide dan biaya sendiri, secara swadaya mendirikan sekolah Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD). Inspirasi warga tersebut kata Fathurrahman karena untuk memasukkan anaknya ke PAUD, warga harus ke desa lain atau bahkan ke kecamatan lain. Keinginan warga desa tersebut disambut positif oleh pemerintah desa dengan merelakan salah satu ruang di komplek kantor desa untuk ruang kelas sekolah PAUD. Fathurrahaman menyadari,  apapun program pembangunan  desa tanpa dukungan para pemuda, maka  program tersebut tidak akan berjalan optimal. Untuk itu, dia memandang perlu memaksimal kan peran pemuda Karang Taruna Desa Tanjung untuk lebih berperan dalam pembangunan. ‘’Saya bersyukur, pemuda di sini dengan potensi negatif dan positifnya cukup berperan dalam pembangunan, dan aktif dalam setiap kegiatan,’’ kata Fathurrahman. Pihaknya juga sengaja mewadahi aktifi  tas para pemuda dalam kegiatan-kegiatan kemasyarakatan yang bersifat religius untuk menghindarkan mereka dari kegiatan negatif seperti minum-minuman keras apalagi mengkonsumsi narkoba. ‘’Dalam sepekan, sekitar 4 kali kegiatan pemuda digelar, dan selalu ramai diikuti oleh pemuda pemudi Desa Tanjung,’’ ungkapnya. Untuk memberikan kepada mereka pendidikan ekonomi, pemerintah desa rela mengucurkan anggaran dananya melalui dana ADD 2009 untuk usaha bersama berupa peternakan Lele yang dikelola pemuda karang taruna.Desa Tanjung, Kecamatan Pajarakan Kabupaten Probolinggo membawahi empat dusun yakni Dusun Mangar,  Krajan, Dawuhan, dan Dusun Sukun. Untuk memacu pengembangan dusun tersebut pemerintah Desa Tanjung tahun ini menggelar lomba dusun. “Semua kriteria penilaiannya hampir sama seperti lomba desa, tim penilai kami libatkan dari pihak kecamatan,” jelasnya.  Keberhasilan aparatur Desa Tanjung dalam membangun kepercayaan warganya diapresiasi oleh  Sekretaris Kecamatan Pajarakan, Imam Syafi  i. Menurutnya, mengambil hati masyarakat agar percaya kepada pemerintah bukanlah pekerjaan mudah, diperlukan waktu yang cukup lama dan kesabaran ekstra. ‘’Untungnya Desa Tanjung memiliki kepala desa yang memiliki jiwa dan semangat muda, sehingga banyak melakukan terobosan dan inovasi program untuk mengambil hati masyarakatnya,’’ ujar Imam.Dari 12 desa di Kecamatan Pajarakan, diakuinya Desa Tanjung memiliki kelebihan dari sisi partisipasi masyarakatnya. Desa berpenduduk 1.127 jiwa tidak hanya mampu merangkul kalangan pemuda, namun juga kalangan lanjut usia. Karena itu tidak heran jika pihaknya mengajukan Desa Tanjung untuk mewakili Kecamatan Pajarakan dalam lomba desa tingkat Kabupaten Probolinggo. Dan hasilnya cukup menggembirakan, desa seluas 62 hektare ini berhasil menggondol juara I lomba desa tingkat Kabupaten Probolinggo tahun lalu. Bahkan di tingkat provinsi Jawa Timur, Desa Tanjung berhasil menembus terbaik ke IV lomba desa tingkat Provinsi Jawa Timur 2011. Sebelah barat Desa Tanjung berbatasan dengan Desa Karanggeger, sebelah utara dengan Desa Sukokerto, di timur dengan Desa Pajarakan Kulon, dan di bagian selatan bersebelahan dengan Desa  Karangbong yang semuanya masih di wilayah Kecamatan Pajarakan. Desa di jalur utama Surabaya - Banyuwangi ini memiliki jumlah penduduk sebanyak 1.127 jiwa dalam 363 kepala keluarga. Desa Tanjung berada di lahan seluas 62 hektar. Sekitar 50 hektar berupa lahan pertanian, dan sisanya sekitar 12 hektare merupakan lahan pemukiman.

 

Mengharap Sentuhan Program

Desa Tanjung, Kecamatan Pajarakan, Kabupaten Probolinggo, bisa dikatakan unggul dalam hal partisipasi masyarakat, namun untuk urusan pemberdayaan ekonomi, aparatur desa setempat mengaku masih sangat tertinggal. Padahal kata Sekretaris Desa Tanjung Sukarli, jika dikelola maksimal, desanya memiliki potensi cukup khususnya di sektor pertanian. Komoditi pertanian yang dikembangkan petani warga Desa Tanjung utamanya adalah padi 80 persen, sisanya masing-masing 10 persen berupa tanaman Palawija dan Bawang yang ditanam warga di total lahan seluas 50 hektare. ‘’Rata-rata produksi padi sekitar 8 ton per hektare, sebenarnya kami mengharapkan produksinya mampu meningkat menjadi 11 ton per hektare,’’ kata Sukarli. Karena itu pihaknya berharap banyak kepada pihak pemerintah untuk menurunkan program pertaniannya kepada petani Desa Tanjung. Sebenarnya jelas Sukarli, masyarakat juga sangat berharap kehadiran pihak pemerintah menularkan cara-cara teknologi untuk meningkatkan hasil pertanian, karena selama ini mereka masih menggunakan cara-cara tradisional. Bukti tingginya atensi masyarakat ditunjukkan saat Dinas Pertanian Probolinggo memberikan penyuluhan obat hama tanaman beberapa waktu lalu. ‘’Undangan yang disebar sebenarnya hanya untuk 50 petani, tapi yang datang lebih dari 100 petani, maklum sumberdaya petani di sini masih rendah,’’ jelasnya. Meningkatnya hasil pertanian Desa Tanjung diharapkan akan membantu produksi padi Jatim yang pada tahun ini ditargetkan meningkat. Tahun lalu ditargetkan produksi padi 11,6 juta ton dan tahun ini ada peningkatan produksi sebesar 13,9 juta ton. Target produksi ini karena Jawa Timur harus menopang kebutuhan konsumsi nasional. Target produksi 13,9 juta ton untuk antisipasi kalau ada gagal panen di sebagian wilayah Jawa Timur. Meski nantinya, target produksi pangan ini turun, Jawa Timur tetap komitmen memberi kontribusi 50 persen dari target nasional surplus padi 10 juta ton pada 2014. Untuk mencapai target 13,9 juta ton tahun 2012, peningkatan produksi padi akan dioptimalkan dengan intensifi  kasi yang dilakukan pada periode Mei sampai Desember. Selama ini masalah sub sektor tanaman pangan terjadi karena kesenjangan produktivitas di tingkat petani cukup besar dibandingkan potensi yang bisa dicapai Selain di bidang pertanian, pihaknya juga mengharap sekali sentuhan pemerintah dalam bentuk pelatihan manajemen, pemantapan skil usaha mhingga bantuan permodalan untuk pengembangan potensi usaha khususnya usaha yang dikelola perempuan. Di Desa Tanjung saat ini tengah berkembang usaha bordir yang dilakukan perempuan ibu rumah tangga untuk menambah pendapatan keluarga. Usaha tersebut kini masih dilakukan satu orang yang mempekerjakan perempuan desa Tanjung dengan sistem borongan. ‘’Produknya kini tidak hanya menyebar ke Probolinggo saja, melainkan sudah sampai ke Bali,’’ sambungnya. Pemerintah desa setempat memimpikan ada sebuah pusat kerajinan bordir di Desa Tanjung, sehingga selain merangsang tumbuhnya usaha sektor kecil atau home industri juga dapat mengawali berdirinya wisata usaha bordir khas Probolinggo di Desa Tanjung. Sentuhan pemerintah dalam mengembangkan semangat berwirausaha memang dibutuhkan di Desa Tanjung. Hal itu untuk memanfaatkan potensi alam yang tersedia yang selama ini sama sekali tidak termanfaatkan dengan baik. ‘’Para pemuda di sini semangatnya sedang tinggi untuk membuat usaha, sayangnya mereka masih terbentur biaya untuk modal,’’ pungkasnya. (sal)


 
Copyright © 2009 - 2024 DPMD Provinsi Jawa Timur All Rights Reserved.