Selamat Datang di Website resmi Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa Provinsi Jawa Timur

Profil UPK

UPK Mutiara, Desa Lalangon,

Kec. Manding, Kab. Sumenep

Semangat Mencari Berkah

Berkah dipercaya berada di semua aktivitas kebaikan, berbuat baik antar sesama, atau menolong orang yang kurang mampu.

Berkah yang dipercaya membawa kebaikan ini menjadi spirit tersendiri bagi pengurus Unit Pengelola Keuangan (UPK) Mutiara dalam melayani masyarakat untuk terlepas dari jurang kemiskinan dan menuju kepada kesejahteraan.Pengurus UPK Mutiara Desa Lalangon, Kecamatan Manding, Kabupaten Sumenep sama sekali tidak memiliki orientasi memperkaya diri dalam menjalankan dan mengembangkan program pengentasan kemiskinan yang digagas Pemprov Jatim ini. “Memiliki orientasi profit itu perlu dalam mengembangkan usaha, tapi bukan untuk diri sendiri, melainkan demi pengembangan UPK,” kata Ketua UPK Mutiara Siti Ahyani.  Honor sebesar Rp 75 ribu, secara akal tidaklah cukup untuk mengganti operasional pengurus dalam menjalankan usaha UPK. Namun hal itu bukanlah hambatan, buktinya UPK yang digawangi oleh Siti Ahyani sebagai ketua, Ristiyani sebagai sekretaris, dan Buna‘am sebagai bendahara ini dalam dua tahun terakhir menunjukkan ki nerja yang positif. Bahkan kinerjanya meraih prestasi dan diapresiasi oleh Pemprov Jatim dalam hal ini Badan Pemberdayaan Masyarakat (Bapemas). UPK Mutiara didirikan 27 Mei 2009 melalui Program Gerakan Terpadu Pengentasan Kemiskinan (Gerdutaskin). Dana awal program yang dikucurkan senilai Rp 60,5 juta. Dana tersebut dialokasikan untuk usaha simpan pinjam sebesar Rp 48,5 juta, dan usaha sektor riil berupa penjualan pakan bekerjasama dengan warga setempat senilai Rp 12 juta.

 

 

Hingga 31 Mei 2011, UPK Mutiara berhasil memberikan pinjaman kepada 18 Kelompok Masyarakat (Pokmas) dengan jumlah anggota mencapai 167 nasabah, di antaranya laki-laki 48 orang, dan perempuan 119 orang. Usaha masing-masing nasabah antara lain, 42 orang pedagang, 54 industri kecil, 24 petani, 25 peternak, dan usaha lainnya yang mencapai 22 orang. Setiap bulan, UPK ini membuka pendaftaran Pokmas baru melalui proses analisa kelayakan usaha oleh tim khusus yang dibentuk Pokmas Kini, usaha simpan pinjam UPK Mutiara digulirkan kepada 20 Pokmas yang masing-masing pokmas memiliki anggota maksimal 15 orang dengan bunga rendah sebesar 1,5% per bulan. Pinjaman dana dari UPK dimanfaatkan masyarakat untuk mengembangkan usahanya diantaranya berupa olahan makanan tape, keripik singkong, dan makanan olahan dari tahu.

“Alhamdulillah, sampai saat ini peminjam tidak pernah ada yang menunggak, artinya dana yang dipinjam cukup bermanfaat bagi pengembangan usaha masyarakat,“ katanya. Kelancaran usaha simpan pinjam dan sektor riil berdampak pada bertambahnya aset UPK Mutiara. Dari dana awal sekitar Rp 60,5 juta, sekarang berkembang menjadi sekitar Rp 125 juta. Ke depan dia mengagendakan pengembangan usaha UPK agar lebih banyak melayani masyarakat dengan membuka usaha kredit barang dan sembako, serta penggemukan sapi Madura.

Kantor UPK yang ditetapkan dengan Peraturan Desa Lalangon Nomor 3 Tahun 2009 itu terletak di Jalan raya Manding, Sumenep, bersebelahan dengan kantor Desa Lalangon. Letak kantor juga dinilai cukup strategis karena berdekatan dengan pasar desa, sehingga memudahkan pengurus UPK untuk memberikan pelayanan yang maksimal kepada para nasabahnya. Pada 2011 UPK Mutiara dinobatkan sebagai UPK terbaik pertama se-Jatim, terbaik kedua diraih oleh UPK Sido Bangkit Kabupaten Jombang, ketiga UPK Bina Sejahtera Kabupaten Magetan, keempat oleh UPKu Bangkit Kabupaten Ngawi, dan kelima diraih oleh UPK Melati Kabupaten Tuban. Penghargaan dan dana pembinaan senilai Rp 35 juta diserahkan langsung oleh Gubernur Jatim, Soekarwo pada November 2011 pada acara penganugerahan Pro Poor Award 2011 di Kampus Universitas Brawijaya Malang. Desa Lalangon adalah adalah salah satu dari 11 desa di Kecamatan Manding di kabupaten paling timur di Pulau Madura. Berada di 10-25 kaki di atas permukaan laut, desa ini berada di 813,050 hektare. Sebelah utara Desa Lalangon berbatasan dengan Desa Giring, sebelah timur dengan desa Tenonan, sebelah selatan dengan Desa Kebunan Kecamatan Kota, dan sebelah barat dengan Desa Gunung Kembar, Kecamatan Manding. Desa Lalangon membawahi 11 RT dan 3 RW yang tersebar di tiga dusun yakni Dusun Ganjur, Kalebuen, dan Dusun Lalangon. Berdasarkan data PPLS 2008, jumlah penduduk Desa Lalangon tercatat sebanyak 1.694 jiwa. Mata pencaharian penduduknya didominasi oleh petani yang mencapai 159 Kepala Keluarga (KK). Sisanya pedagang (46 KK), peternakan (67 KK), wiraswasta (71 KK), industri rumah an (21 KK) dan pegawai negeri (TNI, Polri, dan PNS 59 KK). Data PPLS 2008 juga menyebutkan bahwa jumlah Rumah Tangga Miskin (RTM) di Desa Lalangon tercatat sebanyak 185 KK. Setelah diklarifikasi dan diklasifikasi jumlah total RTM mencapai 204 KK. Keluar dari daftar sebanyak 16 KK, masuk dalam daftar RTM baru sebanyak  35 KK, tetap dalam RTM sebanyak 64 KK, lima KK berstatus RTSM, dan 135 KK RTHM. (sal)

 
Copyright © 2009 - 2024 DPMD Provinsi Jawa Timur All Rights Reserved.