Selamat Datang di Website resmi Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa Provinsi Jawa Timur

Resep

Makanan Ringan Sekaligus Banyak Khasiat

Belimbing wuluh, belimbing sayur atau belimbing asam (Averrhoa bilimbi L.) adalah sejenis pohon kecil yang diperkirakan berasal dari kepulauan Maluku, dan dikembangbiakkan serta tumbuh bebas di Indonesia, Filipina, Sri Lanka dan Myanmar. Tumbuhan ini biasa ditanam di pekarangan untuk diambil buahnya.

Manfaat belimbing wuluh yang rasanya asam, sejuk, menghilangkan sakit (analgetik), memperbanyak pengeluaran empedu, anti radang,peluruh kencing, astringent,penghilang jerawat, sariawan,batuk. Rasa masam yang teramat sangat pada belimbing sayur mengandung kadar vitamin C cukup tinggi. Buah ini juga mengandung kalium yang mampu melancarkan keluarnya air seni sehingga dapat menurunkan tekanan darah. Kandungan kimia pada batang yaitu saponin,tanin, glucoside, calsiumoksalat, sulfur, asam format, peroksidase. Sedangkan pada daun yaitu Tanin, sulfur, asam format,peroksidase,calsium oksalat, kalium sitrat.

Buah belimbing wuluh biasa digunakan sebagai penambah rasa asam pada olahan masakan, penghilang bau amis pada bahan pangan dan mungkin buah satu ini dianggap mempunyai nilai ekonomi rendah. Betapa tidak dianggap begitu, karena dilihat dari bentuk dan juga rasa tidak banyak orang yang menyukainya. Hal tersebut dapat memacu penyia-nyiaan bahan pangan. Untuk menghindari penyianyiaan, dapat “disiasati” menjadi produk olahan yang mempunyai nilai ekonomi lebih tinggi dibanding dalam bentuk mentah. Salah satunya adalah mengolahnya dalam bentuk manisan.

Manisan merupakan cara untuk mengawetkan komoditi pa ngan dengan menggunakan gula dan bentuk makanan olahan yang banyak disukai oleh masyarakat karena rasanya yang manis bercampur dengan rasa khas buah sangat cocok untuk dinikmati diberbagai kesempatan. Produk pangan yang mengandung kadar gula tinggi yaitu produk manisan yang dapat disimpan dalam jangka waktu yang relatif lama.

Bahan yang  digunakan dalam membuat manisan belimbing wuluh adalah belimbing wuluh segar, kapur sirih, air matang, gula pasir dan natrium metabisulfit. Sedangkan alat yang digunakan adalah pisau,timbangan, saringan, toples,plastik  yang sudah disterilkan atauplastik,talenan, panci dan waskom.

Adapun cara pembuatannya adalah sebagai berikut :

- Pilih belimbing yang  baik, tidak rusak dan tidak busuk;

- Cuci belimbing dengan air mengalir kemudian tiriskan;

- Rendam kapur sirih dengan 2 lt air, biarkan mengendap, gunakan air bagian atas  yang bening, tambahkan garam natrium metabisulfit sebanyak 2 gram perliter air. Aduk rata.

- Iris tipis bagian pangkal belimbing,agar air kapur sirih dannatrium metabisulfit dapat meresap ke dalamnya.

- Rendam belimbing dengan air campuran kapur sirih dan natrium metabisulfi t sedikitnya 2 jam. Cuci.

- Didihkan air, blanching belimbing selama 3 -5 menit, tiriskan.

- Masak 500 gr gula dengan 1 lt air hingga mendidih,matikan api.

- Masukkan belimbing wuluh saat air gula masih panas. Biarkan terendam sehari. Tiriskan.

- Didihkan kembali air gula, tambahkan 500gr gula dan biarkan mendidih lagi hingga beberapa saat.

Matikan api, masukkan belimbing diamkan satu malam, kemas dalam topples dan simpan dalam lemari pendingin jadilah manisan basah.

 

 

Jika ingin membuat manisankering maka kembali masukkan belimbing saat air gula masih panas.Rendam sehari.

- Lakukan proses yang sama sekali lagi. Tiriskan.

- Siapkan tampah atau loyang datar yang bersih, jemur belimbing di panas matahari sekitar 2 hari.

- Kemas manisan kering belimbing wuluh sehingga menarik.

- Manisan belimbing wuluh siap dikomersilkan.


Pada proses penggaraman,buah segar yang tadinya berwarna hijau muda berubah menjadi sedikit layu dan berubah menjadi kekuning-kuningan (seperti sudah matang). Hal ini disebabkan terjadi reaksi antara buah yang bersifat asam dengan garam yang bersifat basa.

Dalam proses penggulaan dilakukan sebanyak dua kali atau lebih karena pada penggulaan yang pertama air dan buahnya terasa asin. Setelah dilakukan penggulaan yang kedua dan didiamkan dengan erlakuan selama 1 x 24 jam sudah didapat rasa manisan yang enak dan segar. Namun dapat pula manisanbasah ini dikeringkan dengan menggunakan sinar matahari selama 2 hari atau kabinet dryer. Untuk menjaga agar manisan basah belimbing wuluh ini tahan lama maka selama proses perendamandan penyimpanan, wadah yang digunakan haruslah rapat dan disimpan dalam lemari pendingin  agar rasa,mutu terjaga dan dapat juga menambahkan natrium benzoat pada saat air gula masih hangat sebanyak 1-2 gram per 1 liter air. Dilihat dari proses, bahan dan alat dari pembuatan manisan ini terlihat sederhana namunmemiliki manfaat antara lain dapat menanggulangi penyia-nyiaan bahan pangan, menambah nilai ekonomi dari buahbelimbing wuluh, meningkatkan rasa yang lebih menarik, serta dapat menjadi makanan dalam berbagai kesempatan. Dari segi pengeluaran dalam memperoleh bahan tidak memerlukan biaya yang banyak sehingga diharapkan jika manisan ini diperdagangkan, dapat mendapat keuntunganyang berarti. Karena komoditi yang digunakan adalah buah yang terkenal sangat asam,maka perendaman dalam larutan garam diperlukan waktu yang cukup lama agar dapat mengurangi rasa asam pada buah.(Ditulis Noventya Dahliawanty, Widyaiswara BPPSDMP Kementan)

 
Copyright © 2009 - 2024 DPMD Provinsi Jawa Timur All Rights Reserved.