Selamat Datang di Website resmi Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa Provinsi Jawa Timur

Profil Kelurahan

Cara dan kebiasaan hidup kebanyakan penduduk perumahan di kawasan perkotaan yang dikenal individual tidak terbukti di Surabaya, tepatnya di sejumlah komplek perumahan penghuni Kelurahan Semolowaru, Kecamatan Sukolilo.

 

Pemerintah kelurahan setempat berhasil menanamkan prinsip hidup rukun bergotong royong antar sesama penghuni maupun dalam interaksinya dengan warga di perkampungan sekitar perumahan.

Menghilangkan perbedaan antara warga perkampungan dengan warga perumahan di Kelurahan Semolowaru memang menjadi konsen pihaknya selama ini, demi terciptanya kehidupan yang bergotong royong di tengah hiruk pikuk individualismenya kehidupan perkotaan. Prinsip kerukunan dan kegotong royongan yang berhasil dibangun tercermin dari semua aspek kehidupan. Di bidang pendidikan misalnya, Kelurahan Semolowaru memiliki Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) Ceria yang bertempat di perumahan kelas menengah keatas. “Biasanya kalau di lingkungan perumahan seperti itu kan biasnya anak-anaknya tidak ada yang sekolah di PAUD. Tapi, di Semolawaru hal seperti itu tidak ada, karena masyarakat di sini sangat guyub. Ibu-ibunya di perumahan tersebut juga mau ikut pelatihan ketrampilan yang diselenggarakan Kelurahan maupun Kecamatan,” terang Fikser Camat Sukolilo. Selain itu, Kelurahan Semolowaru memiliki 5 UKM unggulan sebagai penunjang nilai. Keberadaan UKM sangat bermanfaat sekali bagi masyarakat. Sebab, para UKM ini sudah mampu menyerap tenaga kerja. Karang Taruna juga memiliki usaha kolam lele, garmen, dan cuci motor. “Partisipasi masyarakat yang sudah ada di Kelurahan Semolowaru memang sudah terbangun sejak dulu. Semua lapisan masyarakat turut terlibat dalam setiap kegiatan. Biasanya warga di kota metropolitan susah untuk ikut berpartisipasi dalam setiap kegiatan kemasyarakatan. Jadi, tidak berlebihan apabila Kelurahan Semolowaru menjadi mewakili kota Surabaya dalam lomba Desa/Kelurahan tingkat Provinsi,” pungkasnya. Lurah Semolowaru, Sumali menjelaskan, dari 12 RW di Kelurahan Semolowaru, sebagian besar atau sebanyak 9 RW ditempati warga dari berbagai perumahan seperti Perum Semolowaru Elok, Selatan, Bahari, Araya, dan Wisma Mukti. Sementara 3 wilayah RW dihuni warga perkampungan biasa. ‘’Meski begitu tidak pernah ada kecemburuan sosial atau sentimen antar warga perumahan dan perkampungan, semua warga hidup rukun bersama atas dasar mahluk sosial yang saling membutuhkan,’’ ujarnya. Kelurahan Semolowaru, Kecamatan Sukolilo Kota Surabaya resmi berstatus kelurahan setelah keluarnya Peraturan Pemerintah Nomor 28 Tahun 1981, sebelum PP tersebut diberlakukan Kelurahan Semolowaru masih berstatus desa. Kelurahan seluas 167,600 hektare itu batas sebelah utara dengan Kelurahan Klampis Ngasem, sebelah timur dengan Kelurahan Medokan Semampir dan Kelurahan Keputih, bagian selatan dengan Kelurahan Medokan Semampir, dan sebelah barat dengan Kelurahan Nginden Jangkungan. Kelurahan terbaik se-Kecamatan Sukolilo dan se-Kota Surabaya 2012 itu dihuni oleh 18.934 jiwa, sebanyak 9.277 diantaranya laki-laki, dan 9.117 orang adalah perempuan. Mereka terbagi dalam 5.334 Kepala Keluarga yang tersebar di 70 RT, dan 12 RW. Dari pusat pemerintahan kecamatan, posisi kelurahan ini berjarak 0,5 kilometer, sementara ke pusat pemerintahan Kota Surabaya berjarak 7 kilometer. Penduduk Kelurahan Semolowaru ini sangat heterogen dari segi agama, pekerjaan, kultur, budaya dan sebagainya. Kekompakan warganya dalam segala hal berbuah sejumlah prestasi selain sebagai kelurahan terbaik level kota dan Provinsi. Diantaranya, Juara 1 lomba KIM LCCK Kota Surabaya 2012, juara I kategori ‘’Pasar Heboh’’ dalam Festival Pasar Surabaya 2011, juara II juga diraih dari kategori ‘’Pasar Segar’’.

 

Tahun 2012, Kelurahan Semolowaru juga menjuarai Road Show Green and Clean Kota Surabaya. Lomba Desa/Kelurahan dilakukan sebagai upaya memperdayakan masyarakat melaui penguatan kelembagaan, peningkatan motivasi, partisipasi masyarakat dan swadaya gotong royong masyarakat di Kelurahan perlu dilakukan perlombaan Kelurahan berhasil secara terarah, terkoordinasi, terpadu dan berkelanjutan. ada 8 indikator penilaian yang akan menjadi perhatian tim juri. Diantaranya Kesehatan, Pendidikan, Pemberdayaan, Partisipasi Masyarakat, Ekonomi, TP PKK, dan Keamanan. Menurut Sekretaris Tim Juri Desa Kelurahan Provinsi Jatim, Suriaman, Perlobaan kelurahan pada hakekatnya adalah sebagai salah satu upaya untuk mendorong usaha pembangunan masyarakat atas dasar tekat dan kekuatan sendiri yang sekaligus mengevaluasi keberhasilan usaha-usaha masyarakat dalam pembangunan di Tingkat Kelurahan dengan melihat lonjakan perkembangan Kelurahan selama 2 tahun terakhir. “Juga melihat seluruh kegiatan pembangunan yang berlangsung di Kelurahan yang dilaksanakan secara terpadu dengan mengembangkan swadaya gotong royong masyarakat, dan gambaran menyeluruh tentang karakter Kelurahan yang meliputi data dasar, potensi, tingkat perkembangan dan ma-salah yang dihadapi,” terang Suriaman. Tahun 2012, Kelurahan Semolowaru, Kecamatan Sukolilo, Kota Surabaya dipilih menjadi salah satu kelurahan terbaik se Provinsi Jatim sesuai hasil penilaian Tim Penilai Lomba Desa dan Kelurahan sebagaimana dalam Keputusan Gubernur Jawa Timur Nomor 188/39/KPTS/013/2012 tentang Tim Penilai/Evaluasi Program/Kegiatan Pemberdayaan Masyarakat Provinsi Jawa Timur Tahun Anggaran 2012. Dalam keputusan Gubernur Jatim tersebut, Kelurahan Semolowaru, Kecamatan Sukolilo Kota Surabaya menempati posisi terbaik ketiga. Pemenang pertama diraih oleh Kelurahan Nambangan Kidul, Kecamatan Manguharjo, Kota Madiun, kedua oleh Kelurahan Ngadirejo, Kecamatan Kota, Kota Kediri, dan terbaik keempat diraih oleh Kelurahan Tisnonegaran, Kecamatan Kanigaran, Kota Probolinggo. Sementara untuk desa terbaik, Desa Sum bertangkil, Kecamatan Tirtoyudo, Kabupaten Malang diposisi pertama, Desa Jeruk Kecamatan Bandar Kabupaten Pacitan menempati posisi terbaik kedua,  posisi ketiga diisi oleh Desa Plangkrongan, Kecamatan Poncol, Kabupaten Magetan, dan posisi keempat oleh Desa Ngepeh, Kecamatan Saradan, Kabupaten Madiun.

 

 

 

 

 

 

-i-

 
Copyright © 2009 - 2024 DPMD Provinsi Jawa Timur All Rights Reserved.