 |
|
|
|
Hidupi Anak Dan Cucunya, Ti'ah Ingin Buka Konveksi
 Lamongan - Ti'ah (55) kini berstatus Kepala Rumah Tangga Perempuan (KRTP), yang akan mendapat bantuan kegiatan Penanggulangan Feminisasi Kemiskinan program Jalan Lain Menuju Mandiri dan Sejahtera (Jalin Matra) Provinsi Jatim. Dari usulan usaha konveksi yang diajukannya, dia berharap dapat menghidupi anaknya yang juga berstatus janda serta cucunya yang masih kecil.
Warga Dusun Jogo RT 003 RW 007, Desa Jubel Kidul, Kecamatan Sugio, Kabupaten Lamongan ini beralasan ingin meneruskan usaha mendiang ibunya. "Ibu saya dulu juga usaha menjahit di rumah dan bisa menghidupi keluarga," katanya.
Sejak suaminya meninggal, ibu empat anak ini hidup tanpa penghasilan. Dia tidak mampu melanjutkan usaha suaminya memproduksi barang peralatan bambu seperti bojok, boran, kalo, dan peralatan-peralatan dapur lainnya.
Beban Ti'ah semakin berat, ketika Putri bungsunya bercerai dengan suami, dan meninggalkan satu anak yang kini hidup bersamanya. Tiga anaknya yang perempuan, semuanya sudah menikah dan hidup bersama suaminya masing-masing. "Mereka Gotong royong membantu hidup saya, dari memperbaiki rumah dan membantu kebutuhan sehari-hari," terangnya.
Tahun ini, nama Ti'ah diajukan mendapat bantuan dana dari pemprov Jatim melalui program Jalin Matra sebesar Rp 2,5 juta. Dana bantuan itu rencananya akan digunakan untuk membeli peralatan mesin jahit. Dibantu anaknya yang juga berstatus janda, dia bermimpi usaha jahitannya bisa berkembang untuk menghidupi keluarga. "Syukur-syukur bisa berkembang dan bermanfaat bagi orang lain," ujarnya.
Ti'ah adalah satu dari 14.466 KRTP di 412 desa pada 29 kabupaten di Jawa Timur, yang tahun ini akan mendapatkan dana program Jalin Matra. Mereka didampingi tim penggerak PKK di masing-masing daerah yang bertindak sebagai "Mother Care" bagi KRTP.
Kegiatan PFK adalah satu dari tiga kegiatan Jalinmatra selain Bantuan Rumah Tangga Sangat Miskin, dan Penanggulangan Kerentanan Kemiskinan. Melalui kegiatan PFK, KRTP atau "Janda Produktif" akan diberi modal usaha untuk membantu mendorong ketahanan sosial ekonomi, memenuhi kebutuhan hidup dasar, memotivasi berusaha (need for achivement) dan kemampuan (litle skill) dalam upaya meningkatkan kesejahteraannya. (Ahmad Hariri/sal)
|
