Jasa Jahit Rubiah Dapat Dukungan Jalin Matra

Banyuwangi - Kehidupan dengan penuh keterbatasan utamanya dalam hal ekonomi tentu tidak diinginkan setiap orang. Dibutuhkan kesabaran dan kecakapan untuk menjalaninya sehingga bisa keluar dari kemelut kehidupan yang sulit.

Hal inilah yang dilakukan seorang Kepala Rumah Tangga Perempuan (KRTP)  bernama Siti Rubiah (50) yang dengan segala keterbatasan ekonomi ia terus berjuang untuk mensejahterakan keluarga dan anak-anaknya. “Saya harus bekerja tiap hari agar keluarga dan anak cucu saya bisa sekolah dan berharap kehidupan keluarga kami berubah,” ujar Rubiah.

Rubiah menjalani kehidupannya dengan membuka jasa jahit baju dan seragam sekolah untuk menghidupi keluarga. Perempuan yang tinggal di Dusun Krajan, Desa Kalirejo, Kecamatan Kabat   Banyuwangi ini tinggal bersama empat anak, dua cucu dan satu menantu. Sejak tahun 2007 Rubiah ditelantarkan suaminya yang tidak ada kabarnya hingga kini. Sejak saat itu pula Rubiah menafkahi dan menyekolahkan anak – anaknya seorang diri.

Di usia yang sudah memasuki kepala lima, Rubiah masih semangat menjalankan usahanya. “ Syukur alhamdulillah dalam sebulan pendapatannya saget satu juta sampai satu juta dua ratus, di cukup – cukupin pokoknya untuk keperluan sehari hari dan tambahan biaya sekolah anak dan cucu,” katanya penuh optimisme.

Rubiah pun mendapat bantuan usaha dari Program Jalin Matra Penanggulangan Feminisasi Kemiskinan (PFK) dari Pemerintah Provinsi Jawa Timur. Bantuan itu diharapkan bisa mendukung jasa jahit yang dijalankannya. “Saya bersyukur sekali, Insyaallah nanti saya gunakan beli mesin jahit lagi dan alat – alat yang lainnya,” katanya

Rubiah juga berkeinginan memproduksi kerudung dan busana muslim untuk dijual di pasaran. Ini dilakukan karena ia melihat banyaknya minat masyarakat untuk menggunakan kerudung atau hijab.

“Ini adalah usaha satu-satunya keluarga saya, karena itu perlu inovasi dan kreativitas, sehingga bantuan dari Jalin Matra ini jasa jahit saya semakin berkembang,” tuturnya. (Alfiantejoe,red)