Jalin Matra Bantu Modal Usaha Isteri Mantan Juru Kunci Makam

Blitar - Di Kelurahan Sukorejo Kecamatan Sukorejo Kota Blitar, Mujiati dikenal sebagai seorang janda. Dia adalah isteri mantan juru kunci makam di Kelurahan Sukorejo.

Untuk menghidupi keluarganya, semenjak 18 tahun terakhir, Mujiati berjualan makanan seperti gorengan, roti, hingga kolak di pasar kelurahan.

Dengan bermodalkan uang Rp 100.000,- per hari, dia membelanjakan untuk kebutuhan bahan dasar seperti tepung, sayuran, gula, roti, wadah plastik, roti dan kacang hijau. Semua bahan itu dibelinya pada sore hari setelah pulang berdagang.

Pada pukul 04.00 WIB, Mujiati sudah bangun untuk mulai memasak kolak roti dan membuat gorengan sehingga tepat pukul 06.00 WIB sudah mulai berjualan keliling pasar untuk menawarkan dagangannya.

Dengan berjalan kaki, dia mendatangi pusat- pusat keramaian di sudut pasar, para pelanggannya beragam mulai tukang parkir, buruh angkut, sopir angkot, para pembeli di pasar sampai pemilik toko.

Mujiati berjualan hingga menjelang ashar sekitar pukul 15.00 WIB. Dari hasil berjualan, dia bisa memperoleh keuntungan antara Rp. 30.0000,- – Rp.  50.000,- per hari.

Mujiati memiliki tanggungan sejumlah 4 orang anak, 2 laki- laki dan 2 perempuan yang kesemuanya bekerja serabutan. Anak pertama bekerja sebagai tukang becak di pasar dengan penghasilan yang tidak tentu, anak kedua membantu tetangga jualan di counter HP, anak ketiga mengalami sakit, dan yang terakhir masih belum bekerja hanya di rumah mambantu ibunya.

Salah satu orang anaknya yang mengalami sakit, Wati namanya, tidak pernah mendapatkan pengobatan atau penanganan yang layak karena keterbatasan biaya sehingga kondisinya tidak mengalami perubahan atau kesembuhan.

Bantuan senilai Rp 2,5 juta dari Program Jalin Matra Penanggulangan Feminisasi Kemiskinan digunakannya untuk menambah modal usahanya. "Alhamdulillah, setelah modal tambah, penghasilan saya juga tambah sekitar 100 ribu per hari. Terima kasih Pakde Karwo," ucapnya. (Khoirulanam/red)