Selamat Datang di Website resmi Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa Provinsi Jawa Timur

Profil UPKu

UPKu Makmur, Desa Ngindeng, Kec. Sawo, Kab. Ponorogo

Entas Kemiskinan Melalui Modal Usaha

Desa Ngindeng, Kec. Sawo, merupakan salah satu desa di Kabupaten Ponorogo.  Untuk mencapai desa ini dibutuhkan waktu sekitar 30 – 45 menit jika ditempuh dari pusat Kabupaten Ponorogo.  Di desa inilah berdiri salah satu Unit Pengelolaan Keuangan danUsaha (UPKu) Makmur Embrio UPKu Makmur adalah kelompok masyarakat (pokmas) di mana anggotanya adalah masyarakat yang tergolong RTRM (Rumah Tangga Rentan Miskin) namun berpotensi sebagai SDM (sumber daya masyarakat) yang unggul jika dipandu dengan tepat.   Desa Ngindeng sendiri terdiri 22 RT (rukun tetangga). Setiap RT memiliki dua pokmas, sehingga pada saat itu total ada 44 pokmas.   Baru setelah terbentuk UPKu Makmur sebagai wadah yang memberikan jasa simpan pinjam untuk pokmas-pokmas tersebut.  “Dengan adanya UPKu Makmur diharapkan dapat mengentaskan kemiskinan di Desa Ngindeng melalui program pemberdayaan masyarakat,” kata Winarti, Ketua UPKu Makmur. UPKu Makmur menerima dana awal dari pemerintah sebesar Rp 52.000.000 pada tahun 2005. Pokmas yang aktif belum semuanya, hanya 33 pokmas.  Dengan demikian setiap pokmas menerima dana pinjaman sekitar Rp 1.200.000 dengan penetapan uang jasa (bunga) sebesar 1,5% sesuai kesepakatan bersama.  Untuk pengembalian pinjaman dapat diangsur tiga kali dengan periode pembayaran 3 bulan sekali. Keuntungan yang didapatkan UPKu Makmur tidak untuk dinikmati para pengurusnya saja.  Mereka justru memanfaatkan untuk banyak hal.  Untuk pengurus sebesar 25%, kemudian 5% untuk pengawas,  5% untuk pembangunan desa,  10% untuk pendidikan, 10% untuk pelatihan-pelatihan, 5% untuk  dana sosial yang biasanya disalurkan melalui RT, sedangkan sisanya sebesar 40% adalah untuk modal cadangan umum.  Dari tahun ke tahun UPKu Makmur menunjukkan pencapaian yang  baik.  Hal tersebut dapat dilihat dari pengembalian angsuran yang berjalan lancar.  Dengan adanya peningkatkan keuntungan, maka UPKu Makmur juga tidak lupa memberi award kepada pokmas-pokmas, yaitu dengan penambahan modal.  Misalnya satu pokmas awalnya mendapat pinjaman modal  Rp 1.200.000 seiring berkembangnya usaha yang dijalankan, maka untuk selanjutnya mendapatkan modal yang lebih banyak dari semula, bahkan untuk tahun 2013 ini ada yang mendapatkan modal hingga Rp. 15.000.000. Profesi yang ditekuni masyarakat Desa Ngindeng sebagian besar adalah petani padi dan jagung.  Dulu sebelum ada UPKu Makmur, jika masyarakat sedang membutuhkan uang untuk modal, kebanyakan masih menggunakan jasa reternir.  Hal itu jelas memberatkan masyarakat karena bunga yang ditetapkan sangat mencekik.   Belum lagi jika terjadi gagal panen, petani dipastikan belum bisa mengembalikan pinjaman tepat waktu sesuai kesepakatan.  Mere-ka bukannya mendapatkan pemakluman, namun malah caci-maki.  “Dengan adanya UPKu Makmur benar-benar sangat membantu dan meringankan masyarakat Desa Ngindeng.  Jika sumber ekonomi suatu keluarga baik, maka kehidupan keluarga akan berjalan baik pula.  Dan sampai saat ini kami (pengurus UPKu Makmur) sering kewalahan menghadapi pinjaman pemanfaat. Bahkan pernah sampai menolak karena dana yang kami punya masih terbatas,” ungkap Winarti.  “Saya tidak ingin jika profesi masyarakat Desa Ngindeng hanya terputus pada pertanian saja.  Saya tahu mereka memiliki potensi yang lebih dari itu.  Mereka perlu diberi motivasi untuk lebih mengembangkan potensi sehingga meningkatkan SDM, yaitu melalui pendanaan dan pendampingan, tidak hanya diberi materi-materi saja.  Mereka butuh motor penggerak,” imbuhnya. Pemanfaatan pinjaman dana digunakan untuk berbagai macam usaha, seperti budidaya jamur, usaha peyek, beternak dan lain sebagainya.  Salah satu contoh pengguna dana pinjaman dari UPKu Makmur adalah Mujuri.  Mujuri pertama kali menggunakan modalnya untuk ternak Itik, namun nasib mujur belum berpihak kepadanya.   Usahanya mengalami kegagalan.   Namun dia tidak patah semangat, Mujuri pun beralih beternak kambing dan sapi.  Kali ini usahanya memberikan hasil yang baik hingga kini masih terus berlanjut.  “Ya, saya sangat terbantu dengan adanya UPKu ini, meskipun dulu sempat mengalami kegagalan. Alhamdulillah sudah ada hasil yang baik sampai sekarang.   Saya juga berharap UPKu ini bisa dikembangkan lebih maju lagi sehingga bisa memberikan pinjaman dana kepada lebih banyak masyarakat, meskipun setiap pokmas mendapatkan jatah yang tidak sama sesuai dengan kebutuhan,” tutur Mujuri. (hpy)

 

-i-

 
Copyright © 2009 - 2024 DPMD Provinsi Jawa Timur All Rights Reserved.