Selamat Datang di Website resmi Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa Provinsi Jawa Timur

Profil UPKu

Keberadaan Unit Pengelolaan Keuangan dan Usaha (UPKu) Bukit Cokro, Desa Galengdowo, Kecamatan Wonosalam, Kabupaten Jombang, telah mampu membangkitkan ekonomi rakyat melalui jasa simpan pinjam. UPKu ini telah menyalurkan jasa Rp 120.475.000 juta kepada 132 orang.

 

UPKu Bukit Cokro sebagai pioner pemberdayaan ekonomi masyarakat telah disarakan oleh warga Desa Galengdowo, Kecamatan Wonosalam, Kabupaten Jombang. UPKu Bukit Cokro berdiri pada 20 Mei 2009 dengan modal awal Rp 102.300.000,- dari APBD Provinsi Jawa Timur dan dana penguatan sebanyak Rp 45.000.000,- dari Pemerintah Kabupaten Jombang. Dana tersebut disalurkan kepada masyarakat dalam bentuk simpan pinjam kepada warga. UPKu mendapatkan dana untuk Pemberdayaan Usaha Rp 57.780.000, Pemberdayaan Manusia Rp 9.630.000,-. Pemberdayaan Lingkungan Rp 28.890.000,-

"Kami memberikan pinjaman sebanyak Rp 1-3 juta kepada masyarakat sesuai dengan kebutuhan. Bunga yang kami berlakukan sebesar 2 persen. Syaratnya mereka menyerahkan BPKB motor atau sertifikat rumah," kata Setiyo, Ketua UPKu Bukit Cokro kepada Gema Desa.

Saat ini pemanfaatan di UPKu Bukit Cokro sebanyak 132 orang yang terbagi atas 29 kelompok masyarakat (pokmas). Setiap pokmas beranggota 5-9 orang. UPKu Bukit Cokro membuka unit usaha simpan pinjam dan sektor riil produksi pakan ternak sapi perah.

Jumlah anggota simpan pinjam mencapai 85 orang, yang sebagian besar memiliki usaha produktif seperti perdagangan, pertanian cengkeh, perkebunan, peternak sapi dan industri kecil. Para peminjam UPKu adalah warga Desa Galengdowo yang membutuhkan modal untuk pengembangan usaha.

”UPKu Bukit Cokro merupakan lembaga keuangan yang memberikan kemudahan bagi warga dalam hal permodalan. Apalagi UPKu menyediakan dana sosial untuk santunan beasiswa dan anggota yang sakit,” terangnya.

 

Produksi Pakan Ternak Sapi Perah

Menurut Setiyo, selain memberikan pinjaman modal kepada masyarakat, UPKu Bukit Cokro juga terlibat dalam pemberdayaan masyarakat semisal pelatihan pertanian, pelatihan pakan ternak sapi dan pembinaan kepada kelompok masyarakat. Pelatihan itu dimaksudkan untuk memberdayakan masyarakat Galengdowo agar kesejahteraannya makin meningkat.

Desa Galengdowo adalah desa agraris dan mayoritas penduduknya bermata pencaharian sebagai petani kebun, dengan kondisi tanah dataran tinggi dan berbukit. Tanaman kebun yang ditanam di antaranya kopi, cengkeh, durian, manggis, rambutan dan salak. Kendati lahannya subur, namun kebanyakan laham di Desa Galengdowo bukan milik warga setempat, melainkan milik pengusaha luar kota semisal Surabaya, Sidoarjo dan lainnya.

Kondisi ini sangat memprihatinkan lantaran masyarakat Galengdowo hanya sebagai buruh tani dengan pendapatan minim. Penghasilan masyarakat yang tidak menentu itu mengharuskan masyarakat mencari alternatif mata pencaharian lain di antaranya sebagian pekerja pabrik dan TKI, dan juga sebagian beternak sapi, berdagang di pasar dan membuka warung serta usaha kecil lainya.

Bahan dasar pakan itu terdiri dari sekam dan pakan. Setiap bulan UPKu Bukit Cokro memproduksi 20 ton pakan ternak. Harga 1 ton pakan ternak sapi dijual kepada petani antara Rp 20 ribu sampai Rp 50 ribu. Dari hasil pengolahan pakan ternak itu UPKu mendapatkan keuntungan ekonomi Rp 8.378.000,- selama tiga tahun dengan asepsi modal per tahun Rp 11.556.000,-.

Selain pembuatan pakan ternak sapi perah, UPKu Bukit Cokro juga memproduksi bibit cengkeh yang saat ini jumlahnya mencapai ratusan bibit. Bibit tersebut dijual kepada masyarakat di luar Jombang seperti Mojokerto, Magetan dan Malang. Cengkeh hasil mitra usaha UPKu mampu meningkatkan kesejahteraan petani cengkeh dan memberikan keuntungan Rp 800.000,- per tahun.

UPKu Bukit Coktro pada tahun 2011 telah membukukan SHU sebanyak Rp 16.346.800,- dan telah mengalokasikan dana sosial sebanyak Rp 817.300,- ditambah alokasi dana sosial tahun 2010 yang belum dibagikan Rp 683,000 sehingga total dana sosial Rp 1.500.300,-. UPKu Bukit Cokro telah menyalurkan dana sosial berupa paket sembako masing-masing senilai Rp 35.000,- berisi minyak goreng 1 liter, mie instan 4 bungkus, gula 1 kg, susu 1 kaleng. Semua diberikan kepada 42 keluarga yang masuk kategori miskin.

”UPKu Bukit Cokro pada tahun 2012 mendapat penghargaan sebagai UPKu terbaik II dari Pemerintah Provinsi Jawa Timur dengan memperoleh bantan dana penguatan modal sebanyak Rp 23.000.000,- sementara SHU per tahun membukukan keuntungan sebanyak 16.346.800,-” kata Setiyo.

Sementara itu Ketua Forum UPKu Kabupaten Jombang, Muhammad Yunus, menegaskan, jumlah UPKu di Kabupaten Jombang sebanyak 106 unit. UPKu ini bekerjasama dengan pemerintah desa dan kelurahan. Tujuannya adalah untuk membantu masyarakat dalam meningkatkan keuangan terutama permodalan. Tahun 2012 ada 5 UPKu di Kabupaten Jombang yang memperoleh penghargaan sebagai UPKu terbaik dan sehat, salah satunya UPKu Bukit Cokro.

Menurut Muhammad Yunus, di Kabupaten Jombang kebera da an UPKu telah dirasakan manfaatnya oleh mayarakat, ini ditandai dengan meningkatnya kesejahtera an masyarakat yang masuk katagori rumah tangga miskin. Di antara manfaat UPKu adalah mengurangi beban hidup, pemberian kesem patan usaha dan peningkatan pendapatan melalui akses modal pada lembaga keuang an mikro yang mudah dan cepat, terpenuhi nya sarana dan prasarana lingkung an desa, dan proses pembelajaran sosial dan dalam pengambilan keputusan pembangunan desa. (ham)

 
Copyright © 2009 - 2024 DPMD Provinsi Jawa Timur All Rights Reserved.